Tukar Guling Jalan Prabumulih Belum Jelas
Palembang, BP
Proses tukar guling Jalan Jenderal Sudirman, Kota Prabumulih dengan Jalan Lingkar kini statusnya masih belum jelas. Pasalnya, surat keputusan (SK) permohohan ruislag yang bakal dikeluarkan Kementrian Pekerjaan Umumharus ditunggu hingga Desember tahun ini.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sumsel, Siska Marleni menuturkan, meski SK ruislag baru keluar Desember nanti, pihaknya mengakui bahwa proses tukar guling jalan tersebut sudah memasuki tahap penyelesaian. Untuk itu, ia berharap tak ada lagi permasalahan administrasi antara Pemko Prabumulih dengan Kementrian PU terkait proses rencana peralihan status jalan ini selama menunggu SK Ruislag keluar.
“Kita masih harus menunggu kepastian SK keluar Desember 2015 nanti. Namun kalau sudah dalam tahap ini, tentunya prosesnya hampir final. Tinggal yang harus dikejar bila belum selesai persoalan adminitrasinya antara pemkot prabumulih dan pusat,” tutur Sisca usai rapat di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (30/3).
Anggota Komite IV DPD RI ini juga menjelaskan, setelah proses ruislag selesai, persoalan peralihan jalan tersebut masih memerlukan perhatian baru yakni mengenai standar kelayakan jalan yang harus tetap berjalan efektif.
“Percuma bila setelah ruislag, Jalan Lingkar sepanjang 21 Km yang akan menjadi tanggung jawab negara tersebut, kualitasnya tak sesuai standar yang dikelola negara. Jadi jalan yang jadi tanggung jawab negara harus dikontrol terus dan sesuai standarnya. Dengan begitu tujuan ruislag untuk mengikis kemacetan batubara bisa tercapai sehingga warga pun tak lagi resah,” sambungnya.
Ia melanjutkan, pertukaran status Jalan Jendral Sudirman kota Prabumulih menjadi jalan kota dan jalan Ligkar Timur menjadi jalan negara merupakan harga mati. Hal itu karena permasalahan yang dihadapi masyarakat dan Pemko terkait angkutan batubara yang masih melintas di Jalan umum dan menimbulkan keresahan warga Kota.
Angkutan batubara banyak menyebabkan jalanan menjadi rusak. Kondisi jalan yang tidak layak dilintasi itu pun menyebabkan persoalan lain. Tingkat kecelakaan lalu lintas semakin tinggi akibat jalan rusak, bahkan korban meninggal pun semakin banyak. Belum lagi kerugian lain yang diakibatkan truk batubara seperti kemacetan, pencemaran udara, dan yang lainnya. Idz