Pembebasan Lahan Masih Rumit
Pagaralam, BP
Proses pembebasan lahan di area hutan lindung (Hutlin), mendapatkan sorotan serius para kepala daerah. Diangkatnya persoalan itu menjadi tema besar dalam Rapat Koordinasi Apeksi Korwil II Sumbagsel Catur Wulan I, dibuka tadi malam.
Walikota Pagaralam, Hj. Ida Fitriati, pada sambutan di pembukaan Apeksi mengungkapkan, berdasarkan pengalaman, proses pembebasan lahan Hutlin sangat panjang. Selain prosesnya panjang, luas lahan Hutlin yang bisa dibebaskan sangat sedikit. “Untuk Kota Pagaralam saja berdasarkan peraturan BPN, hanya boleh membebaskan lahan seluas 5 hektar (ha) saja. Keinginan tentu lebih dari itu.
“Pembebasan lahan sangat mengganggu proses percepatan pembangunan di suatu daerah, termasuk Kota Pagaralam. percepatan pembangunan bergantung dengan luas lahan yang ada. Dalam forum Rakor Apeksi ini, persoalan pembebasan lahan Hutlin akan didiskusikan,”katanya.
Lanjutnya, nantinya hasil pembahasan akan didiskusikan dengan Pemerintah Pusat. Selain itu Bidang pendidikan juga mendapatkan perhatian dalam forum Apeksi Korwil II Sumbagsel Catur Wulan I. Diantaranya persoalan sertifikasi guru dan pelaksanaan ujian nasional (UN).
Sementara itu, Ketua Apeksi Korwil II Sumbagsel, H. Helmi Hasan menyatakan, pelaksanaan Rakor Apeksi memiliki tujuan untuk mempercepat pembangunan. “Rakor Apeksi ini harus dirasakan manfaatnya untuk seluruh masyarakat,”katanya. dar