Pabrik Pusri II B Rampung 2015

16
Ekspansi Pabrik II B PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) Palembang akan rampung pada 2015 mendatang. Pembangunan pabrik Pusri II B sudah sekitar 40%.
Ekspansi Pabrik II B PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) Palembang akan rampung pada 2015 mendatang. Pembangunan pabrik Pusri II B sudah sekitar 40%.
<bp/arrachim>

Palembang, BP

Ekspansi Pabrik II B PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) Palembang akan rampung pada 2015 mendatang. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pusri Musthofa, bahkan dalam prosesnya sudah disiapkan alokasi dana sebesar Rp7,4 triliun.

“Diharapkan Pabrik II B dapat selesai Desember 2015 mendatang, pabrik ini juga diupayakan mampu memproduksi pupuk sekitar 2,8juta ton per tahun,” kata dia, baru-baru ini. Pembangunan pabrik Pusri II B ini dikerjakan di atas luas lahan 6,7 hektar dan yang melaksanakan proyek dari PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation.

Baca Juga:  Penerimaan Negara dari Hulu Migas Capai Triwulan I 2022

“Untuk progres pembangunan pabrik ini sudah sekitar 40%, diharapkan nanti akan menopang pencapaian produksi sekaligus mengakomodir kebutuhan pupuk Sumsel pada khususnya dan luar Sumsel pada umumnya,” jelas dia.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Pusri Palembang Zain Ismed menambahkan, pabrik ini akan hemat konsumsi gas bumi, ramah lingkungan, dan peningkatan kapasitas produksi. Pabrik ini akan dapat memproduksi pupuk amonia mampu berproduksi 2.000 ton per hari atau 720.000 ton per tahun dan pupuk urea sebanyak 990.000 ton per tahun.

Baca Juga:  Kulineran di Hotel Berbintang Mulai dari Rp5 Ribu  

Kapasitas produksi itu lebih tinggi dibanding dengan produksi pabrik lama yakni pupuk urea hanya mampu sekitar 570.000 ton per tahun dan pupuk amonia sekitar 400.000 ton per tahun. “Kapasitas pabrik lama memang cukup jauh sekali, karena memang Pusri II sudah tua, sejak 1974 lalu. Penggunaan bahan bakar gas pun tidak se-efisien Pusri II B,” ucapnya.

Baca Juga:  BI Tarik 20 Jenis Uang, Ada yang Bisa Ditukar Senilai 750 Ribu

Dikatakan, pihaknya berharap dengan adanya pabrik baru itu diupayakan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan industri pupuk secara nasional maupun ekonomi daerah Sumsel.

“Hingga saat ini sekitar 20% pupuk diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand. Sementara sisanya 80% untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri,” kata Zaid. #ren

Komentar Anda
Loading...