Asap Menghilang, Banjir Pun Datang

18

Puluhan Rumah Terendam Air Diduga Akibat Rembuatan Jalur KA

Pasca hujan deras yang mengguyur kota Baturaja,  sejak Senin dinihari sekitar pukul 01.00, kabut asap yang menyelimuti kota Baturaja sejak beberapa hari yang lalu lenyap tanpa bekas. Namun, akibat derasnya hujan yang mengguyur, membuat sejumlah wilayah di dalam kota Baturaja terendam air.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Senin (17/3) pasca hujan deras, kawasan seputaran taman kota Baturaja turut terendam air hingga ketinggian sekitar 30 Cm atau setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya, banyak warga yang melintas, baik yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua terpaksa berhati-hati kalau tak ingin kendaraannya mogok.

” Intensitas hujan yang lumayan tinggi membuat daerah ini tergenang air. Saya terpaksa harus berjalan ekstra pelan agar motor yang saya pakai tak kemasukan air dan mogok” ujar Bagus (25) warga Kampung Sawo yang kebetulan melintas dikawasan Taman Kota saat ditemui.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut Travel dan Truk Hingga Empat Penumpang Meninggal di OKU

Sementara, banjir juga melanda warga Desa Tanjung Kemala Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Akibat hujan deras tersebut, sedikitnya ada 50 rumah warga yang terendam air dengan ketinggian 40 centimeter hingga 1 meter.

” Ada sekitar 50 rumah milik warga yang berada di Kampung 3 dan kampung 4 yang terendam air. Rata-rata ketinggian air mencapai 40 centimeter hingga 1 meter” tutur Kepala Desa Tanjung Kemala Sapriyanto saat ditemui disela-sela aktivitasnya membersihkan saluran air bersama warga.

Baca Juga:  Tangani Cepat Sawah Puso

Menurut Sapriyanto, selama ini, warga di desanya tidak pernah mengalami banjir separah ini. Namun sejak pembuatan jalur Kereta api (jalur rel red) beberapa waktu lalu, yang tak diimbangi dengan drainase yang baik maka terjadilah banjir ini.

“ Kami sudah cek ke lapangan, Gorong-gorong yang berada di jalur KA baru, tertutup tanah. Bahkan selokan yang ada selama ini sengaja ditutup oleh PT KAI, sehingga dampaknya, air tak mengalir sebagai mana mestinya,” ungkap Sapriyanto.

Dijelaskannya, seharusnya aliran air dari seberang rel KA tersebut langsung mengalir ke sungai Ogan melalui drainase yang ada. Namun karena drainase yang ada saat ini tertutup tanah maka air tersebut tidak mengalir ke sungai melainkan meluap ke rumah-rumah warga.

Baca Juga:  Distribusi Air PDAM Tirta Musi Keruh, Cek Sebabnya dan Wilayah Terdampak

“Memang banjirnya hanya sesaat, namun dengan kejadian ini tentu masyarakat yang dirugikan. Apalagi datangnya air secara tiba-tiba, kalau dulu mau hujan berapa jam pun, warga tak pernah kebanjiran, tapi sekarang setelah dibuat jalur KA tak perlu waktu lama pasti warga saya kebanjiran,” ungkapnya.

Terpisah Kepala Stasiun Baturaja Abdullah saat dihubungi melalui handphonenya mengaku belum mengetahui adanya banjir di Desa Tanjung Kemala yang disebabkan pembangunan jalur KA beberapa waktu lalu. “Saya belum mengetahui kejadian ini, saat ini saya masih berada di Tanjung Karang ada Rapat Dinas,” ujarnya singkat. #her

Komentar Anda
Loading...