Pameran Seni Rupa Helau: Mewujudkan Mimpi dan Harapan Masa Depan Lewat Seni

39
Suasana pameran seni rupa bertajuk Helau hadir dengan tema To The Future and Beauty of Lampung. Helau, sebuah kata dalam bahasa Lampung yang memiliki makna indah, baik, dan bagus, menjadi simbol keindahan serta kearifan lokal. Pameran ini berlangsung dari 23 September hingga 6 Oktober 2024 di Gedung Dewan Kesenian Lampung, di Jalan Sumpah Pemuda, Komplek PKOR Way Halim, Bandar Lampung.(BP/ist)

Palembang, BP- Pergantian kepemimpinan, perubahan iklim global, hilangnya etika moral, hingga gesekan dengan lingkungan, merupakan beberapa isu yang kerap menimbulkan kegelisahan di masyarakat. Kegelisahan ini juga dirasakan oleh para seniman rupa. Melalui seni, mereka mengungkapkan pertanyaan dan harapan tentang masa depan: Apa, bagaimana, dan ke mana arah dunia ini?

 

Dalam konteks tersebut, pameran seni rupa bertajuk Helau hadir dengan tema To The Future and Beauty of Lampung. Helau, sebuah kata dalam bahasa Lampung yang memiliki makna indah, baik, dan bagus, menjadi simbol keindahan serta kearifan lokal. Pameran ini berlangsung dari 23 September hingga 6 Oktober 2024 di Gedung Dewan Kesenian Lampung, di Jalan Sumpah Pemuda, Komplek PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

Prof. Dr. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Ketua Dewan Kesenian Lampung (DKL) mengatakan, pameran ini dapat menjadi sarana bagi seniman dan generasi muda untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat, sekaligus sebagai ajang memperkenalkan kebudayaan dan kearifan lokal dari masing masing provinsi yang memamerkan karya karya perupa, sekaligus sebagai bagian dari pembangunan daerah dan mengembangkan UMKM melalui seni rupa” kata Prof. Dr. Satria Bangsawan, SE., M.Si.

Baca Juga:  Bijak dan  Beretika di Dunia Internet

 

“Dengan menghadirkan berbagai karya dari beragam perupa dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur budaya, pameran seni rupa Helau berpotensi menjadi inspirasi bagi masa depan seni rupa, tidak hanya di Lampung, Sumatra Selatan dan Jambi tetapi juga di Indonesia dan dunia.” Prof. Dr. Satria Bangsawan, SE., M.Si.

Ketua Komite Senirupa DKL, sekaligus ketua panitia pameran, Ch. Sapto Wibowo, menjelaskan bahwa tema pameran ini merupakan bentuk visualisasi harapan masyarakat Lampung akan masa depan yang lebih maju, modern, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang agung dan indah—sebuah konsep yang tercermin dalam kata helau.

 

“Kami para perupa berharap agar para pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada serentak mendatang lebih peduli dengan dunia kesenian, terutama seni rupa,” ungkap Sapto. Ia menekankan pentingnya perhatian dari para pemimpin untuk mendukung perkembangan seni di Lampung dan sekitarnya.

Baca Juga:  121 Peserta Calon Bintara Polda SumselAkan Ikuti Uji Kesamaptaan Jasmani

Pameran Helau tidak hanya diikuti oleh seniman dari Lampung, tetapi juga seniman dari Sumatera Selatan dan Jambi. Nama-nama perupa seperti Anshori Djausal, Annisa Shakia Zahira, Ahmad Suki Hanif, Eko Martoyo, Heri Susanto, Rudi Rizal, Edi Fahyuni, Fir Azwar, Marta Astra, Sudjarwo, turut berpartisipasi. Karya-karya mereka menggambarkan berbagai ekspresi visual yang berangkat dari refleksi terhadap masa kini dan masa depan.

 

Selain itu, keterlibatan pelajar dalam pameran ini mencerminkan upaya untuk memberikan ruang bagi generasi muda dalam berkarya dan mengekspresikan diri melalui seni rupa. Mereka diharapkan mampu melanjutkan tongkat estafet dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya lokal.

Selama dua pekan, selain menikmati karya-karya yang dipamerkan, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai kegiatan interaktif, seperti Artcamp, bazar seni, sarasehan, workshop, demo melukis, hingga lomba menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi generasi muda untuk memperdalam apresiasi mereka terhadap seni rupa.

Baca Juga:  Sn Prana Putra Sohe Berpeluang Besar Lolos  Ke DPR RI

 

Edi Fahyuni perupa dari Sumatera Selatan yang mewakili perupa mengatakan “pameran ini bukan hanya sekadar ajang menampilkan karya seni. Lebih dari itu, Helau mengangkat pentingnya pesan moral dan etika yang tersirat dalam seni. Karya-karya yang dipamerkan seakan menjadi saksi dari sejarah perjalanan seni di Lampung dan dunia. Para seniman berharap melalui pameran ini, pesan-pesan kebaikan yang diajarkan oleh generasi terdahulu dapat dihidupkan kembali—yaitu dengan selalu mengedepankan etika dan moral, dibalut dengan estetika.” ucap Edi Fahyuni.#udi

 

 

 

 

 

 

Komentar Anda
Loading...