Dinilai Lambat, Pembangunan Sumsel Perlu Lompatan Kedepan

25
Suasana diskusi bertema “Sumsel Dahulu, Sumsel Sekarang, Sumsel yang Akan Datang” di Gunz Cafe Palembang, Kamis (4/7) sore.(BP/udi)

Palembang, BP- Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) 2024, Pengamat politik Sumsel Bagindo Togar BB menilai, kemajuan Sumsel selama lima tahun belakang, tergolong lambat dan standar.

Maka dari itu, ia mendorong adanya lompatan besar dalam pembangunan, yang dilakukan Gubernur Sumsel kedepan.
“Bandingkan Sumsel lima tahun lalu dengan sekarang, tidak banyak perubahan. Pembangunan yang ada mostly berasal dari pemerintah pusat, seperti flyover dan tol,” kata Bagindo saat menjadi narasumber di Kaukus Matahari Sumsel, perkumpulan pemuda Muhammadiyah dengan visi misi yang sama, menggelar diskusi bertema “Sumsel Dahulu, Sumsel Sekarang, Sumsel yang Akan Datang” di Gunz Cafe Palembang, Kamis (4/7) sore.
Bagindo juga membandingkan pembangunan di era kepemimpinan Gubernur Alex Noerdin, dengan Gubernur setelahnya.
Meskipun ada kekurangan, pembangunan di era Alex Noerdin lebih terlihat nyata.
“Lima tahun terakhir ini sangat stagnan, ada pembangunan, tapi tidak ada lompatan signifikan,” ujar Bagindo.
Bagindo menyimpulkan bahwa stagnasi pembangunan Sumsel disebabkan oleh faktor kepemimpinan yang kurang kreatif dan tidak memiliki komitmen kuat.
“Kalau kita perhatikan tiga paslon yang ada merupakan putra putri terbaik Sumsel dan memiliki trackrecord yang baik. Mereka berasal dari pimpinan daerah DoB, dan tinggal masyarakat yang memilih yang terbaik, ” katanya.
Pengamat dan Akademisi Sumsel Dr Junaidi beranggapan, jika Sumsel yang kaya raya akan Sumber Daya Alamnya (SDA), harusnya bisa menjadi provinsi terdepan dan maju, tapi nyatanya angka kemiskinan masih 10 besar.
“Kalau mempelajari karakter pemimpin Sumsel Maju apanya yang maju? SDA kaya, Infrastruktur apa dibangun, JSC merugi? Salahnya pemimpin tidak sesuai Visi misi. Andaikan Herman Deru-Mawardi Yahya komitmen sesuai visi misinya dulu tidak akan seperti ini, karena anggaran sampai Rp 10 triliunan, nyatanya jatuh ke sektor masyarakat semakin jauh, sehingga melenceng dari visi misi, “katanya.
Ditempat yang sama pengamat politik Ir Herpanto mengungkapkan, roda pembangunan harusnya bisa berkesinambungan, siapapun gubernur terpilih untuk  kesejahteraan rakyat Sumsel.
“Visi misi jadi penting, dengan pilkada perlu. Sehingga visi misi yang bagus harus didukung kepala daerah piawai dan dukungan aparatur yang  berkualitas, dengan kemampuan dan latar belakang yang mumpuni. Mudah-mudahan kedepan bisa melahirkan gubernur yang ideal untuk provinsi Sumsel, ” katanya.
Ketua Kaukus Matahari Sumsel, Rico Pratama menyatakan, diskusi ini bertujuan untuk menyatukan perspektif dan merumuskan arah Sumsel di masa depan, khususnya dalam kaitannya dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur mendatang.
Ia menjelaskan bahwa diskusi ini membahas rekam jejak Sumsel dalam hal pembangunan, pariwisata, dan ekonomi.
Hal ini diharapkan dapat membantu pemuda dan masyarakat dalam menentukan arah Sumsel ke depan.#udi
Baca Juga:  Pemerintah Siapkan Palembang Menjadi Kota Tujuan Wisata Olahraga
Komentar Anda
Loading...