Oleh : Muhammad Akbar Putra Arianto (Mahasiswa , Angkatan 2023, Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri)
ARTIKEL ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada kaum millenial mengenai apa perbuatan yang boleh dilakukan oleh kaum millenial dan apa perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh kaum millenial dalam patisipasi politik dalam pemilu , karena dalam partisipasi politik dalam pemilu kaum millenial harus teliti dan cermat dalam melakukan perbuatan yang harus dilakukan oleh kaum millenial dalam pemilu , sehingga kaum millenial tidak merusak demokrasi dalam pemilu.
Partisipasi politik adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam mengikuti kegiatan pemilihan umum baik menjadi relawan dan kapanye dalam pemilu. Dalam negara demokrasi kaum millenial tentu mengikuti pastisipasi politik karena kaum millenial memiliki pengetahuan yang luas sehingga mereka bisa menganalisis apa visi dan misi yang disampaikan oleh calon legislatif atau eksekutif dan selalu mengikuti perkembangan tentang pemilu.
Menjadi relawan yang artinya menjadi seseorang yang mendukung calon legislatif atau eksekutif sesuai dengan hak pilih dia. Menjadi relawan bukan hanya sekedar mengajak orang lain untuk bergabung menjadi relawan dia tetapi menjadi relawan harus berkarakter hebat sehingga apa visi dan misi yang mereka inginkan bisa tercapai.
Kampanye menjadi salah satu kebiasaan kaum millenial dalam melakukan partisipasi politik dalam pemilu, karena dengan adanya kampanye pemilu kaum millenial bisa meneliti dan mencermati apa visi dan misi yang disampaikan oleh calon legislatif atau eksekutif, sehingga kaum millenial bisa menilai yang bisa menjadi pilihan mereka adalah calon legislatif atau eksekutif yang menyampaikan visi dan misi sesuai yang diinginkan.
Perbuatan yang tidak boleh dilakukan kaum millenial mengenai partisipasi politik dalam pemilu :
- Golput
Golput yang artinya tidak memilih, kaum millenial tidak memilih karena kurangnya mengikuti perkembangan pemilu atau visi dan misi calon legislatif atau eksekutif yang disampaikan tidak akan dilaksanakan jika mereka sudah terpilih, maka kaum millenial berfikir percuma mencoblos tapi setelah terpilih, visi dan misi calon legislatif atau eksekutif yang disampaikan pada saat kampanye tidak akan dilaksanakan jadi lebih baik golput.
- Sogok- menyogok
Sogok-menyogok sering terjadi di lingkungan kaum millenial, sogok-menyogok bertujuan untuk memberikan sebuah hadiah kepada orang agar apa yang dia pilih tidak sesuai dengan hak pilih dia. Sogok-menyogok menjadi alasan agar calon legislatif atau eksekutif yang dipilih bisa menang. dalam memilih harus sesuai dengan hak pilih, kalau sampai tergoda dengan sogokan maka itu sudah keterlaluan.
Kaum millenial harus teliti dan cermat terhadap apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan kaum millenial terhadap partisipasi politik dalam pemilu. Ingat dalam mengikuti partisipasi politik dalam pemilu haruslah adil, tidak boleh ada perbuatan yang tidak adil dalam partisipasi politik dalam pemilu.#rill