Bawaslu Ingatkan Teknologi ChatGPT Berpotensi Munculkan Hoaks

386

MANADO, BP – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)  mengingatkan jika teknologi digital ChatGPT, dapat berpotensi memunculkan hoaks.

BeritaPagi menyimpulkan dari berbagai sumber terkait arti ChatGPT, sederhananya bermakna teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang memungkinkan membuatkan teks, suara, video berbagai pengetahuan umum secara otomatis.

 

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyoroti pentingnya media sosial (medsos) dalam menyebarkan informasi tentang pengawasan pemilu kepada publik. Hal ini dapat dilihat melalui interaksi yang terjadi di medsos sebagai tolak ukur efektivitas informasi yang diberikan oleh Bawaslu kepada masyarakat.

 

Postingan yang kita sampaikan harus kita cek dapat respon atau tidak? Kalau ada respon berarti ada interaksi. Kalau tidak ada, kita harus evaluasi. Apa yang salah dan kurang tepat? Atau ada yang kurang pas dengan yang dibutuhkan oleh publik,” kata Lolly saat memberikan sambutan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengelolaan Kehumasan, Peliputan, dan Dokumentasi, Serta Informasi Publik di Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (10/5/2023), di Manado.

Baca Juga:  Demosi Satu Tahun, Bharada Eliezer Tetap Anggota Polri

 

Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam dari IAIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menuturkan, di era digitalisasi dengan kerentanan dan dinamika yang ada, Bawaslu dituntut  punya kreativitas yang tinggi.  Hal ini  dapat tercapai dengan memproduksi konten original yang memiliki kedekatan dan disukai masyarakat Bawaslu setempat.

 

Lolly meyakini dengan kreativitas  tinggi bukan tidak mungkin Bawaslu dapat memetakan pelanggaran pemilu yang dilakukan di dunia digital.  Ia mencontohkan dengan fenomena ChatGPT saat ini yang  memungkinkan terjadinya pelanggaran.

Baca Juga:  Elektabilitas Prabowo Rendah, Gerindra Genjot di 2023

 

“Jadi ChatGPT ini sangat pintar yang bisa menarasikan dengan bagus percakapan bahkan sampai suara. Maka ini akan berpotensi memunculkan hoaks dan diinformasikan luar biasa di 2024. Nah ini nanti bisa menjadi tantangan bagi Bawaslu gimana caranya kita bisa selain melakukan mitigasi resiko, juga bagaimana kita bisa melahirkan strategi terbaik dalam konteks pencegahan,” ucap Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat itu.

Baca Juga:  Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Bidik Tiktok Sebar Informasi Kepemiluan

 

Lolly juga mengingatkan pentingnya sinergitas di internal juga eksternal, pada konteks internal sendiri, pentingnya kolaborasi antar divisi dalam memproduksi konten yang faktual, akurat dan juga kreatif.

 

Sedangkan untuk konteks eksternal, pentingnya sinergitas antara Bawaslu daerah dengan media-media lokal demi tersebarnya berita fakta.

 

“Jadi yang namanya kehumasan tugasnya juga banyak. Jangan sekedar disampaikan lewat posting saja. Untuk itulah  menjadi penting karena di tengah tahapan yang berjalan berhimpitan saat tugas sahabat sekalian untuk mempublikasikan informasi tidak boleh sembarangan,”  ujarnya.#gus

 

Komentar Anda
Loading...