Palembang, BP- Setelah “mimpi” Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki sebuah sekolah jurnalistik yang digagas Gubernur Sumsel (2008 – 2013 & 2013 – 2018) Alex Noerdin tak kunjung terealisasi, bersamaan dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 yang akan diadakan di Provinsi Sumatera Utara, Medan mulai tanggal 1-9 Februari 2023.
Seorang wartawan senior Sumsel, Maspril Aries mengeluarkan buku barunya berjudul “Belajar Jurnalistik ke Missouri”.
Buku ini merupakan buku opini dari seorang wartawan senior yang mengambarkan bagaimana perjalanan dan keresahan jiwa jurnalistiknya hingga pengalaman sampai ke Missouri Amerika Serikat.
Bagi Ketua Komisi I DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Antoni Yuzar, buku “ Belajar Jurnalistik ke Missouri” adalah buku yang menarik.
“ Alur tulisannya runut dan enak di baca,” kata politisi PKB ini, Minggu (5/2).
Mantan anggota DPRD kota Palembang ini mengaku membeli beberapa eksemplar buku ini untuk di berikan kepada teman- teman sejawatnya.
Layak di Baca
Seperti kata pepatan “Buku adalah jendela ilmu” hal ini dimaksud bahwa ketika kita membaca buku ini maka pengetahuan yang kita dapatkan sangat luas dan menjabar.
Selain itu membaca buku ini juga dapat mengisi waktu luang kita dan menjadi solusi jika kita telah melakukan aktivitas jurnalistik.
Jika kamu seorang jurnalis maka perlu membaca buku ini untuk mengetahui pengalaman Maspriel selama menjadi jurnalis .
Teman-teman Maspril pun tanpa diminta memberikan testimoni, telaahan, resensi untuk buku ini.
Saya meyakini satu hal: buku itu sangat-sangat memberikan wawasan baru dan banyak terutama tentang menulis.
Maka saya dengan sungguh-sungguh mengatakan, insyaallah, buku ini benar-benar manfaat buat pembaca karena ditulis dengan bahasa yang sederhana, diberikan contoh-contoh yang mudah, sehingga tidak meninggalkan pembaca dalam kebingungan dan sejuta tanya, dan komplet. Namun, saya yakinkan bahwa buku ini layak untuk dimiliki dan dibaca.
Maspril sendiri menyebut jika seorang wartawan merupakan intellectual action yang selalu berkutat dengan ilmu dan mengimplementasikan dengan tindakan.
“Kuncinya belajar karena ilmu jurnalistik itu terus berkembang,” kata Maspril .
Dari alasan itulah, sambung wartawan senior asal Palembang ini, dia menulis buku Belajar Jurnalistik ke Missouri.
Buku yang diterbitkan oleh Pustaka LaBRAK merupakan pengalaman dirinya saat berkunjung ke Missouri bersama Pemprov Sumsel pada tahun 2014 lalu.
Saat itu, dia melihat fasilitas yang dimiliki Missouri School of Journalism sebagai salah satu sekolah jurnalis tertua di dunia.
Di dalam sejarahnya, School of Journalism dibuka atas perjuangan wartawan Amerika dan pendidik, Walter Williams.
“Setelah melobi majelis umum dan kurator akhirnya menyetujui penambahan College of Journalism pada tahun 1905 dan resmi dibuka tahun 1908 dengan 97 siswa,” ceritanya.
Maspril menjelaskan, dunia jurnalisme mengakui bahwa sekolah jurnalis di Amerika Serikat memiliki kemajuan dan perkembangan ilmu jurnalistik yang berkembang pesat.
“Keinginan Gubernur Sumsel waktu itu, Alex Noerdin menjalin kerjasama dengan School of Journalism dari University of Missouri ini. Pendidikan Jurnalisme ini menjadi jawaban masalah yang pernah menjadi sorotan pada puncak HPN di Jambi,” jelas Maspril.
Dengan kata lain, Gubernur Sumsel waktu itu, Alex Noerdin, mendorong dan menjadikan pendidikan sebagai hulu dari proses pengembangan pers dan jurnalisme yang bermutu.
“Kita berharap rencana pembangunan Sekolah Jurnalis yang tertunda ini bisa dilanjutkan pemerintah. Dengan mendirikan perguruan tinggi jurnalisme di Sumatera Selatan berarti berkontribusi bagi dunia jurnalisme di Indonesia,” kata Maspril.
Buku dengan 345 halaman ini ditulis berdasarkan pengalamannya berkunjung ke Missouri of Journalism di University of Missouri, Amerika Serikat pada tahun 2014 lalu.
Di bagian pertama, Maspril mengulas konvergensi media yang sejak beberapa tahun terakhir sudah dialami pengusaha media di Indonesia.
Pada bagian lain, Maspril juga membahas wartawan yang terjerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Boleh jadi pembahasan tersebut dilatarbelakangi penggunaan media online yang semakin tumbuh pesat.
Masalah lain yang timbul dari jurnalisme online adalah jurnalisme kloning atau plagiarisme.
Maspril mengulas kegusaran Bung Firko (Ketua PWI Sumsel, Firdaus Komar) terhadap fenomena jurnalisme cloning karena menurunkan karakter media.
Terakhir, buku Maspril ini telah memberikan wawasan baru dunia jurnalistik, baik dari sisi teori maupun dari sisi praktek walaupun pada akhirnya harus belajar ilmu jurnalistik sampai ke negeri Paman Sam (Missouri, Amerika Serikat).
Selamat, Maspril…..