

Palembang, BP- Naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat belakangan ini ditanggapi anggota DPR RI Ir H Achmad Hafisz Tohir. Wakil rakyat ini menilai adanya kepentingan kapitalisasi yang sulit dibendung oleh pemerintah.
“Kapitalisasi atau kapitalisme ini yang menjalankan perekonomian sehingga saat harga CPO (Crude Palm Oil) lebih tinggi di luar, mereka menjual tanpa memikirkan kebutuhan rakyat yang ada di dalam,” ujar Hafisz Tohir usai seminar perekonomian Sumsel tahun 2021 dan inovasi untuk pemulihan ekonomi Sumsel tahun 2022 di hotel The Zuri, Palembang, Selasa (18/1).
Menurutnya perlunya buffer stock atau stok bahan untuk nasional. Yaitu Menteri Perdagangan Industri harus mempunyai buffer stok untuk minimum stok rakyat yag harus dicover.
“Tidak boleh semua apapun yang kita ekspor kepada luar negeri, walaupun harga diluar lebih menguntungkan,” katanya.
Saat ini kata Hafisz tidak ada buffer stok sehingga stok menipis mengakibatkan harga minyak goreng naik.
“Karena itu sudah saatnya Menteri perdagangan Industri mengendalikan ekpsor cpo ini ke luar negeri, agar kepentingan nasional ini tetap terjaga,” ujarya.
Sementara itu, pada seminar perekonomian yang digelarnya bersama Bank Indonesia (BI) pihaknya berupaya menjaring enterprenuer dari kalangan pemuda utamanya mahasiswa.
“Program ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat anak-anak muda, khususnya kita jarring dari kalangan mahasiswa untuk menjadi enterprenuer,” kata Hafisz yang juga Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.
Menurutnya, BI dapat memberikan pengetahuan literasi tentang kondisi keuangan negara, dari sisi moneter. Dari materi tersebut dapat diketahui bagaimana kita dapat mengendelikan inflasi, mengendalikan peredaran mata uang dan mempertehankan kurs dolar agar tetap stabil.
“Selama lima tahun terakhir kan kurs dolar stabil, 14 ribu nah ini yang kita jaga, karena tiga modal awal inilah yang akan mempermudah dalam urusan keuangan negara, sisi hiolirnya yang di ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan),” ujarnya.
Politisi PAN ini berpesan kepada mahasiswa untuk menjadi enterprenuer dengan cepat beradaptasi pada era baru di sistem ekonomi dunia yang tentunya berbeda dari masa sebelumnya. Dimana saat ini masih pada masa pandemic covid dan dunia sepakat untuk melakukan green ekonomi, artinya sudah tidak lagi menggunakan energi yang merusak lingkungan.#osk