
Dua Pelaku Pengeroyok Sopir Taksol Ditangkap

Polrestabes Palembang menangkap dua pelaku pengeroyokan terhadap driver taksi online (Taksol) di Mapolrestebes Palembang, Rabu (21/10) pukul 00.00.
Palembang, BP
Polrestabes Palembang menangkap dua pelaku pengeroyokan terhadap driver taksi online (Taksol) di Mapolrestebes Palembang, Rabu (21/10) pukul 00.00.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji, Kamis (22/10) mengatakan, pengeroyokan ini terjadi di dua lokasi, pertama di Jalan Yaktapena I dan kedua di Polrestabes Palembang.
“Kasus ini dilatar belakangi asmara antara saksi Ardisa Astri Utami (20) dan mantan suaminya berinisial A. Karena cemburu melihat saksi bersama laki-laki di mobil, lantas marah dan melakukan penganiayaan terhadap sopir taksi online tersebut,” kata Anom.
Anom mengatakan, permasalahan bermula saat saksi tidak mau diajak rujuk oleh pelaku A
.”Jadi pelaku A yang marah berencana menyusun rencana untuk menyuruh temannya mengajak saksi untuk pergi ke Cafe namun terlebih dahulu menjemput teman wanita pelaku di TKP.Setibanya di TKP ada pelaku A yang berpura-pura tidak mengetahui dan melihat saksi bersama korban di dalam mobil. A langsung marah dan menganiaya sopir mobil tersebut,” katanya.
Kemudian korban yang panik langsung melarikan diri ke Polrestabes Palembang.
“Hanya ada beberapa teman pelaku yang ikut mengejar korban. Namun saat itu pelaku berteriak dan meminta tolong mengejar korban sehingga kepada warga sehingga warga ikut mengejar korban namun tidak ikut mengeroyok,” katanya.
Akibat kejadian tersebut korban Indra (40 ), seorang driver taksi online membuat laporan di Polrestabes Palembang.
Polrestabes Palembang menetapkan dua tersangka penganiayaan sopir taksi online di area parkir Mapolrestabes Palembang pada Rabu (21/10).
Kedua pelaku yang telah ditetapkan menjadi tersangka tersebut adalah Agus Suprianto (28) dan Romli (39 ).
A mantan suami Ardisa saat ini masih buron.
“Ada enam pelaku penganiayaan sopir taksol ini. Empat orang telah kami amankan, dua orang lainnya masih buron,” kata Kapolrestabes.
“Jadi korban berlari ke Polrestabes Palembang dengan harapan agar aman. Dan pada saat kejadian ada petugas yang berjaga dan mendekati kerumunan namun saat petugas mendekat para pelaku langsung melarikan diri,” katanya.
Anom menambahkan, kasus ini masih dalam penyelidikan dan pengembangan untuk menangkap para pelaku yang masih melarikan diri.
Sementara Romli mengatakan kalau ia tidak mengetahui duduk perkara kejadian tersebut.
“Jadi saat kami melihat A mencoba memukul korban di Lorong Yaktapena 1 jadi kami ikut mendekat. Karena kami kira saat itu mantan istri A diganggu korban,” katanya.
Romli bersama yang lainnya juga mengejar korban sampai Polrestabes Palembang.
Sebelumnya Indra (40) seorang taksi online di Palembang yang menjadi korban pengeroyokan di Polrestabes Palembang saat ditemui di RS Bari mengaku trauma atas kejadian tersebut.
“Awalnya saya kaget diajak perempuan tersebut ke TKP yaitu di Lorong Yaktapena 1, Kecamatan Seberang Ulu I untuk menjemput temannya sebelum minta diantarkan ke RD 2 Cafe di Jalan Kolonel H Burlian. Saya lihat juga lokasi kawasan tersebut gelap juga terlihat sepi,” kata Indra Rabu (21/10).
Sedangkan korban mengaku tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tidak ia ketahui menghadang mobilnya menggunakan motor.
“Tiba-tiba ada yang menggedor pintu kaca saya sambil terlihat marah, karena saya panik lantas saya memutuskan menabrak motor pelaku yang ada didepan saya,” katanya.
Ia dan perempuan tersebut kemudian meninggalkan TKP.
“Kami dikejar puluhan orang dengan menggunakan motor sambil membawa benda seperti besi tumpul. Karena panik saya masuk Polrestabes Palembang,” katanya.
Namun korban diadang para pelaku saat berada di halaman parkir tengah Polrestabes.
“Kaca mobil saya dipukul hingga pecah dan saat saya keluar saya langsung dianiaya tidak tahu menggunakan apa sebab kejadiannya malam, saat itu ada yang mendekati kami dan para pelaku langsung melarikan diri,” katanya.
Akibatnya korban mengalami luka di kepala.
“Saya berharap pelaku tertangkap dan dapat bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya,” katanya.
Sedangkan Ardisa Astri Utami (20), penumpang taksi online milik Indra (40), mendatangi Polrestabes Palembang untuk melaporkan mantan suaminya berinisal A (24), Rabu (21/10).
Ardisa bercerita, awalnya ia mendapatkan telpon dari Agus, teman mantan suaminya untuk mengajak pergi ke RD 2 Cafe, di Jalan Kolonel H. Burlian.
“Kemudian saya memesan taksi online sekaligus ingin menjemput teman saya yang berada Lorong Yaktepena 1, kecamatan Seberang Ulu 2 Palembang,” kata Ardisa warga Jalan Merdeka, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Rabu (21/10).
Ia kaget melihat sudah ada Agus dan mantan suaminya di Lorong Yaktafena 1.
“Tanpa basa-basi kedua pelaku dan teman-temannya langsung memukul kendaraan taksi tersebut, karena panik kami memutuskan melanjutkan perjalanan dengan cara menabrak motor para pelaku,” katanya.
Ardisa menuturkan, saat itu mereka memutuskan memasuki Polrestabes Palembang.
“Perkiran saya puluhan motor yang mengikuti kami dari belakang. Kemudian setelah kami masuk pera pelaku langsung langung memukuli kaca mobil tersebut hingga pecah dan saya tidak tahu menggunakan apa, karena panik sopir mobil tersebut keluar dan langsung dianiaya para pelaku yang saya tidak tahu jumlahnya karena banyak,” katanya.
Korban bercerita matan suaminya sering menganiaya dirinya.
“Saya sering dianiya dia karena saya tidak mau lagi diajak rujuk lantaran sifatnya yang kasar. Terakhir saya dianiaya Senin (19/10) sekitar pukul 03.00 di penginapan kawasan Ogan Ilir hingga badan saya memar kebiruan,” katanya..
Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene membenarkan adanya laporan pengeroyokan yang dialami korban.#osk