Hadapi Karhutla, Lanud SMH Palembang Turunkan 211 Personil

39
BP/DUDY OSKANDAR
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Firman Wirayuda S.T., M.Soc.Sc

Palembang, BP

Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Firman Wirayuda S.T., M.Soc.Sc mengatakan, Pangkalan, Udara (Lanud) TNI AU Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang selama satu bulan terakhir telah melakukan sekitar 39 kali memodifikasi cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC ini dilakukan untuk mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Malahan Lanud SMH Palembang juga menurunkan 211 orang personil.
Lalu untuk pesawat ada 5 buah yang totalnya sekitar 11 pesawat. Dengan helikopter water boombing direncanakan 5 bersama kapal patroli.
Diakuinya TMC satu bulan terakhir, sesuai prediksi BMKG baik di daerah atau kota Palembang di pertengahan Juni ini sebagian besar Sumsel sudah memasuki bulan kemarau.
“TMC di wilayah gambut ini supaya tetap lembab. Kita buat hujan di daerah lahan gambut ini, terutama di daerah Muba dan OKU. Sehingga bisa meminimalisir selama 2 bulan dari dampak karhutla,” katanya usai acara penandatanganan piagam pencanangan Zona Integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dilingkungan TNI AU bertempat di Gedung Bima Sakti Lanud SMH, Rabu (23/6).
Selain itu , selama pencegahan Karhutla, patroli dilakukan setiap hari, sehingga titik hot spot sekecil apapun akan terpantau.
Saat disinggung area rawan kahutla, Firman mengatakan yakni wilayah utara mendekati Jambi itu Muba dan OKU juga rawan.
“TMC sehari kita bisa taburkan 1,6 ton garam NHCL dengan menggunakan pesawat Kasa 212. Dengan melihat kondisi cuaca kelembaban harus di atas 60 sampai 80 persen. Ada awan Sidi baru bisa kita semai, karena kalau tidak tidak akan terjadi hujan,” katanya.
Maka total TMC sudah selesai selama sebulan terakhir, selama 21 hari, sudah sekitar 39 kali TMC, dengan tonase garam NHCL sekira 32 ton.#osk

Komentar Anda
Loading...