Hadapi Bencana Di Sumsel Perlu Dukungan Semua Pihak
Palembang, BP
Apel Kesiapsiagaan personel dan perlengkapan penanggulangan bencana alam yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), bertempat di halaman Griya Agung, Palembang, Selasa (14/1) pukul. 09.00.
Turut hadir Kepala Staf Kodam (Kasdam) II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial, psc., M. Tr (Han), Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya tersebut juga dihadiri oleh Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Sonny Septiono, Kepala BPBD Sumsel H. Iriansyah, Karoops Polda Sumsel, Kadispers Lanud Palembang, Letkol Dondi Rinaldo dan Palaksa Lanal Palembang Mayor Laut Doli Iskandar.
Apel Kesiapsiagaan bencana tersebut dilakukan untuk mengecek persiapan personel maupun peralatan mulai dari BPBD, TNI, Polri serta pihak terkait lainnya dalam menghadapi bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Sekitar 1000 personel gabungan TNI-Polri, BPBD serta pihak terkait lainnya disiagakan untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana tersebut di wilayah Sumsel.
Tujuan apel kesiapsiagaan personel dan peralatan penanggulangan bencana alam tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan personel dan peralatan dalam penanggulangan banjir dan tanah longsor, angin puting beliung di Sumatera Selatan serta mengoptimalkan peran fungsi tugas dan tanggung jawab masing-masing dinas instansi terkait dalam penanggulangan bencana banjir tanah longsor dan korban jiwa dan harta benda.
Apel gelar pasukan dan perlengkapan yang dilaksanakan tersebut, juga sebagai bentuk upaya pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam menjaga akan adanya bencana yang akan menimpa warga Sumatera Selatan.
Usai apel kesiapsiagaan personel dan perlengkapan penanggulangan bencana, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan alat peralatan SAR BNPB seperti perahu karet LCR dan alat prasarana penanggulangan antisipasi bencana lainnya yang sudah tergelar.
Pada bagian lain, Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan bahwa, Provinsi Sumsel merupakan wilayah yang memiliki tingkat bahaya, kerentanan, dan risiko bencana yang cukup tinggi.
“Dalam mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh bencana, perlu dukungan dan partisipasi semua pihak terkait dan bukan hanya tanggung jawab Pemda melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) semata”, kata Kolonel Djohan.
Djohan juga menegaskan bahwa, Kodam II/Sriwijaya siap membantu pemerintah daerah, baik provinsi maupun Kabupaten/Kota di Sumsel dalam mencegah dan menanggulangi bencana alam yang mungkin terjadi.
“Di samping merupakan amanah dari UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI khususnya Bab IV Pasal 7 tentang Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), juga sebagai bentuk kepedulian Kodam II/Sriwijaya dalam membantu mengatasi kesulitan masyarakat yang terkena musibah,” tandasnya.#osk