Ketua DPD RI Lanyalla: Indonesia Milik Bersama, Bukan Milik Golongan Tertentu

22
Ketua DPD RI Lanyalla

Bojonegoro, BP–Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Lanyalla Mahmud Mattalitti menyatakan Pancasila, sebagai salah satu pilar kebangsaan, tidak perlu dipertentangkan dengan Islam atau agama mana pun.
“Akhir-akhir ini kita memang menghadapi tantangan ideologi. Banyak diskusi di ruang publik yang coba mengevaluasi Pancasila sebagai ideologi bangsa, lalu membangun narasi seolah-olah Pancasila bertentangan dengan Islam. Di sini saya tegaskan: tidak!” ujar Lanyalla di Pondok Pesantren Al-Falah Bojonegoro, Jumat 22/11).
Menurut Lanyalla, Pancasila, adalah nilai-nilai yang digali Bung Karno, para pendiri bangsa dari kearifan khas Indonesia. Pancasila telah disepakati sebagai ideologi negara.Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa, termasuk nilai dan ajaran semua agama,” kata Lanyalla.
Oleh karena itu, kata dia sudah tidak relevan mempertentangkan Pancasila dengan Islam. Ironisnya, masih ada saja kelompok tertentu mempermasalahkan dasar negara, dengan membangun narasi Islam mempunyai sistem pemerintahan khilafah,.
Lanyalla mencontohkan, sila kedua dalam Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sangat berhubungan dengan akhlak manusia dalam bermasyarakat.
“Dan itu diatur dalam Islam, sebagaimana Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Agar manusia tak hanya mengikuti hawa nafsu, tapi harus adil dan beradab. Itu tertulis di Surat An-Nisa ayat 135,” papar Lanyalla.
Ditambahkan, Pancasila juga relevan dengan Islam dalam berbagai sila lain. Misalnya, sila ketiga Persatuan Indonesia. Sila tersebut menyampaikan pesan negeri ini terdiri atas beragam suku, budaya, dan agama; sehingga Indonesia adalah milik bersama, bukan milik golongan tertentu.
“Maka mari kesampingkan semua ego, mari bersatu untuk Indonesia. NKRI harga mati, Pancasila sudah final. Jangan dirongrong lagi dengan pemahaman yang monolitik. Bahkan dalam Surat Al-Hujarat ayat 14 disebutkan bahwa Allah menjadikan umat manusia ini berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita semua saling mengenal. Artinya diajak saling membangun kesepahaman, bukan diajak berperang,” jelas Lanyalla.#duk

Komentar Anda
Loading...