UKW Bukan Untuk Membinasakan, Untuk Meningkatkan

27
Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar yang juga penguji UKW memberi pidato pengantar uji kompetensi wartawan (UKW) yang dilaksanakan Pengurus PWI Sumsel bekerja sama dengan SKK Migas dan KKKS selama dua hari di Hotel Santika, 11-12 November.

Palembang, BP–Uji kompetensi wartawan (UKW) yang dilaksanakan Pengurus PWI Sumsel bekerja sama dengan SKK Migas dan KKKS selama dua hari di Hotel Santika, 11-12 November, resmi ditutup hari ini, Selasa (12/11). Penutupan dilakukan Wakil Ketua PWI Bidang Pembelaan Wartawan H Oktaf Riady.
Setidaknya ada 60 peserta dari berbagai media dan dari berbagai belahan kota yang ada di Sumsel terdiri dari tingkatan Muda, Madya dan Utama.
Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar menyampaikan, UKW dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan skill dan kemampuan wartawan khususnya di Sumsel. “Untuk meningkatkan skill dan kemampuan dalam dunia jurnalistik,” katanya.
Selain itu, Firdaus mengatakan, UKW dilakukan untuk meminimalisir isu sentral yang berkembang di kalangan masyarakat lantaran masih banyak wartawan yang belum mendapat pendidikan jurnalistik.
“Ini bukan untuk membinasakan, tapi untuk meningkatkan. Salah satunya meningkatkan UKW,” tuturnya.
Untuk diketahui, dari 60 peserta yang mengikuti UKW angkatan 27 dan 28, setidaknya ada dua peserta yang dinyatakan gugur dan 13 peserta dianggap belum berkompeten.

Baca Juga:  Barang Arkeologi dari Sumsel Dipindahkan ke Cibinong, AMPCB : "Kami Sesali , Tidak Ada Informasi dari Awal"

Wakil Ketua PWI Bidang Pembelaan Wartawan H Oktaf Riady mengatakan, peserta yang tidak lulus UKW bukan tidak lulus. Melainkan belum kompeten. Karena itu peserta tersebut dapat mengikuti kembali UKW yang dilaksanakan PWI di lain waktu.
Sebagai penguji, sambung Oka, dirinya dilema jika ada peserta UKW yang tidak lulus. Tidak diluluskan punya hubungan baik. “Jika diluluskan, saya bisa dipecat sebagai pengurus pusat PWI. Apa boleh buat, harus tegas,” katanya.#osk

Komentar Anda
Loading...