RSUD Sumsel Berubah Nama Jadi RSUD Siti Fatimah

177

Palembang, BP–Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Provinsi Sumatera Selatan yang terletak di Jalan Kolonel H Burlian, KM 5 Palembang telah resmi berubah nama menjadi RSUD Siti Fatimah. Perubahan nama tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Senin (17/9).

Gubernur Alex Noerdin mengatakan, dipilihnya nama RSUD Siti Fatimah ini setelah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak terkait. Setelah itu, muncul lima kandidat nama dan saat itu terpilihlah nama Siti Fatimah.
“Lima nama itu syaratnya harus sudah meninggal. Kedua, berjasa di bidang kesehatan sedangkan nama yang lain sudah menjadi nama jalan, gedung dan lainnya di Sumsel. Sedangkan Ibu Siti Fatimah belum, maka disepakati nama RSUD Siti Fatimah,” ujar Alex dalam sambutannya.
Dijelaskan Gubernur Sumsel dua periode tersebut, Siti Fatimah itu dulu merupakan anggota veteran istri dari pejuang kemerdekaan Sumsel Noerdin Pandji yang bukan lain merupakan ibu kandung Alex Noerdin.
“Ibu Siti Fatimah ini memang pantas untuk dijadikan nama rumah sakit, bukan karena dia ibu dari seorang Gubernur Sumsel tetapi selama masa perjuangan ayahanda kami, Ibu Siti Fatimah dulu menjadi kepala dapur umum dan merawat pejuang yang luka-luka. Di sini veteran yang hadir menjadi saksinya,” jelas Alex.
Selain itu, kata pelopor sekolah dan berobat gratis ini, nama Siti Fatimah juga identik dengan nama Melayu. Apalagi, Provinsi Sumsel ini juga merupakan daerah serumpun dari Melayu. Dengan resmi berganti nama, ia berharap RSUD Siti Fatimah dapat memberikan pelayanan bertaraf internasional kepada rakyat Sumsel.
“Tak hanya pelayanan saja yang internasional, tetapi juga nantinya harga bisa terjangkau dan juga di bagian pelayanan kesehatan yang lainnya diharapkan bisa gratis,” ungkap Alex.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy menambahkan, RSUD Siti Fatimah tersebut baru berumur tiga bulan setelah diresmikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada 23 Juli 2018 lalu. Setelah itu gedung ini sudah mulai beroperasi.
“Umurnya baru seumur jagung tetapi kita sudah mulai beroperasi dengan berbagai pelayanan dengan 11 program prioritas seperti halnya poli, UGD dan rawat jalan. Selain itu, kita juga sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” tambah Lesty.
Dia juga menjelaskan, untuk karyawan di RSUD Siti Fatimah sudah mencapai 280 orang yang sudah melalui rekrutmen tahap ke dua.
Di rekrutmen seleksi tahap terakhir ini sudah ada sekitar 1.000 pendaftar.
“Nantinya, setelah diseleksi di tahap akhir ini untuk posisi direktur utama akan segera dipilih,” pungkasnya. #rio
Baca Juga:  Ika Fisip Unsri Harus Berikan Kontribusi Untuk Kemajuan Fisip
Komentar Anda
Loading...