Dodi-Giri Berpotensi Memenangkan Pilgub Sumsel

10
BP/DUDY OSKANDAR
Founder & CEO iPol Indonesia, Petrus Hariyanto saat menjelaskan hasil survei mereka dengan metode berbeda, di Hotel Grand Zuri, Palembang, Selasa (26/6)

Palembang, BP
Dari enam parameter Indeks Pemenangan Kepala Daerah (IPK) , papar Petrus, Pasangan nomor 4 H Dodi Reza Alex – HM Giri Ramandha N Kiemas menempati urutan pertama dan sangat berpotensi memenangkan Pilgub Sumsel 2018. Disusul pasangan nomor 1 H Herman Deru – Mawardi Yahya, pasangan nomor 3 H lshak Mekki – Yudha Pratomo dan pasangan nomor 2 H Aswari Rivai – Irwansyah.
“Pertempuran keras terjadi antara Dodi – Deru dan Ishak Mekki yang akan memanfaatkan momen H-1. Keunggulan Dodi secara IPK yang bersaing ketat dengan Deru dan Ishak Mekki ada di kisaran 50.000an suara,” kata Founder & CEO iPol Indonesia, Petrus Hariyanto, kepada wartawan, di Hotel Grand Zuri, Palembang, Selasa (25/6).
Sebagai lembaga independen, Petrus mengatakan, iPol Indonesia secara cermat juga memberikan cara pandang beda terhadap kompetisi Pilgub Sumsel 2018. Meski diprediksi Dodi Reza unggul melalui IPK, namun secara perolehan suara dan tren terkini yang harus diakui adalah Herman Deru, yang secara potensi elektabilitas masih unggul tipis dari Dodi Reza.
“Bakal terjadi persaingan suara secara ketat, antara pasangan Dodi – Giri dan Herman Deru – Mawardi Yahya di seluruh kabupaten/kota di Sumsel. Pasangan Herman Deru – Mawardi berpotensi unggul tipis untuk memenangi pertarungan dengan meraup 30,64% suara. Kemudian pasangan Dodi – Giri mengambil 29,46% suara, disusul pasangan Ishak – Yudha 26,47% suara dan terakhir pasangan Aswari – Irwansyah 12,43% suara. Tapi, infrastruktur politik Dodi – Giri dan Ishak – Yudha lebih baik dari yang lain,” katanya.
Terlepas dari itu, Petrus menilai , nama Alex Noerdin boleh dibilang menjadi indentitas politik Sumsel. Karena, selama 15 tahun Alex Noerdin selalu merekat dengan perubahan politik di Sumsel. Tahun 2008, Alex Noerdin maju dalam Pilgub Sumsel melawan Syahrial Oesman, dimana Alex Noerdin menjadi pemenang dengan selisih suara kurang dari 1% dari rivalnya. Kemudian, pada 2013, Alex Noerdin kembali maju untuk periode kedua, lagi-lagi Alex memenangi pertarungan dari lawan terberatnya Herman Deru, dengan selisih suara kurang dari 4%.
“Pilgub Sumsel 2018 ini tak jauh beda dengan dua pilgub sebelumnya. Artinya, Alex Noerdin tetap menjadi faktor menentukan. Namun, kali ini Alex Noerdin tidak maju dan merekomendasikan Dodi Reza Alex untuk bertarung pada Pilgub Sumsel 2018 yang menggandeng Giri Ramanda N Kiemas, pasangan yang mengusung nama besar ayahnya,” katanya.
Petrus Hariyanto, survei yang dilakukan pihaknya menggunakan metode berbeda dengan lembaga lain. Karena, iPol Indonesia tak ingin terjebak dalam politik praktis, yang lebih mendukung salah satu pasangan calon.
“Kami lebih menggunakan metode yang berbeda yakni rilis data, dengan menyampaikan enam indikator pemenangan dari tiap-tiap pasangan calon yang ada di setiap daerah di Sumsel,” katanya.
Petrus mengungkapkan, metode tersebut yakni iPol Inside, yaitu metode Mix Methode yang membaca dan memprediksi kemenangan kandidat, berbasis teknologi politik pemenangan pemilu, Big Data dan jaringan iPol di Indonesia. Semua data dan analisa, dikaji secara mendalam oleh tim ahli di iPol Riset – iPol Institute dan iPol Success sebelum data dirilis.
Hasil dalam rilis ini menggabungkan enam elemen data itu, yakni data peta politik pilgub 2018, 2013 (kecenderungan 10-15 tahun terakhir) dan pergerakan sebaran suara kandidat 2018. Kemudian, data karakteristik tren elektabilitas tetap sekitar hampir 6 juta pemilih di sumsel, riset tokoh berpengaruh di Sumsel, data viral di sosmed/cartografi (unsur menarik/beda/lucu-identitas-koneksi-partisipasi-iperan),” katanya.
“Selanjutnya, big data Ipol Media Monitoring (monitoring terkini pergerakan trend and issue media minitoring), serta data hasil pantauan pergerakan jaringan Ipol Indonesia (pengkondisian tim pemenangan kandidat, saksi dan pergerakan suara pasti dan pengamanan),” katanya.#osk

Komentar Anda
Loading...