Mendagri Ingatkan Bahaya Radikalisme , Narkoba, Korupsi Dan ketimpangan Sosial

BP/DUDY OSKANDAR
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo
Palembang, BP
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai radikalisme menjadi masalah utama dalam pembangunan daerah disusul permasalahan narkoba, korupsi dan ketimpangan sosial.
“Dalam konteks pembangunan daerah hendaknya perlu dicermati ada tantangan-tantangan yang masih mengancam bangsa Indonesia, pertama masalah radikalisme dan terorisme,” katanya usai rapat paripurna DPRD Sumsel, Rabu (23/5).
Dijelaskannnya, terorisme termasuk kejahatan yang biadab luar biasa dan perlu penanganan yang luar biasa, pihaknya percaya Polri sudah memiliki rencana operasi sistematis yang memiliki target waktu untuk menumpas pergerakan teroris serta bibit radikalisme.
Karena itulah, dalam mendeteksi pergerakan terorisme tidaklah mudah, bahkan sekelas pasukan intel Amerika Serikat pun masih sulit mencerna pergerakan teroris.
Untuk itu peran masyarakat dimulai dari lingkungan terkecil dengan menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling), memperketat kontrol tamu-tamu warga dipemukiman, pengoptimalan Satpol PP dan koordinasi rutin dengan kepolisian, intinya jadilah orang baik yang tidak diam.
“Kalau orang-orang baik diam, maka orang jahat merajalela, saya yakin kita semua orang baik jadi jangan diam jika melihat gelagat yang ingin merusak ideologi,” katanya.
Tantangan kedua menurut Tjahjo, adalah narkoba yang saat ini merambah semua kalangan usia, profesi maupun gender, menjadi tugas besar pemda terutama melindungi generasi penerus dari bahayanya.
Permasalahan ketiga korupsi dan keempat ketimpangan sosial yang keduanya saling berkaitan, ia mengingatkan para perencana anggaran agar lebih berhati-hati dengan area rawan korupsi seperti urusan hibah, retribusi, bantuan sosial dan mekanisme barang-jasa.#osk