Medco E&P Gelar Kuliah Umum Industri Hulu Migas Bagi Mahasiswa

66
Palembang, BP–PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) memberikan kuliah umum bagi civitas akademika beberapa universitas di Palembang, Sumatera Selatan, pada Rabu (25/4). Deputy General Manager Medco E&P Indonesia West Asset Muhammad Zulkifli  dan Vice President Bidang Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Pusat, Avicenia Darwis dalam kuliah tersebut memaparkan perkembangan dan tata kelola industri hulu minyak dan gas bumi (migas) baik di Indonesia maupun dunia pada saat ini.
Kegiatan kuliah umum ini merupakan salah satu upaya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) termasuk Medco E&P dan  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas  untuk  memberikan pengenalan tentang industri hulu migas kepada seluruh stakeholders yang salah satunya adalah perguruan tinggi. Beberapa mahasiswa perguruan tinggi yang hadir dari Universitas Sriwijaya, Universitas Muhamadiyah Palembang, Universitas Bina Darma, Politeknik Akamigas Palembang, dan Politeknik Negeri Sriwijaya.
Pada kesempatan ini, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan Tirat Sambu Ichtijar yang diwakili oleh Muhammad Agus Kaur Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel memberikan sambutan. Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang positif tentang industri hulu migas dan trend kedepan kepada para peserta dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Palembang.
Deputy GM dalam mengawali kuliah tersebut  mengatakan perusahaan migas harus mampu menghadapi era transformasi digitalisasi industri atau revolusi industri tahap keempat (industry 4.0). Dalam acara yang dihadiri  para mahasiswa dan dosen tersebut,  beliau menyampaikan industri migas ke depan penuh dengan tantangan, mulai dari menurunnya harga minyak dunia, regulasi dan kewajiban melestarikan lingkungan hidup yang semakin ketat, serta tuntutan untuk peningkatan efisiensi operasi yang memasuki era baru IR 4.0.
Mahasiswa Program Doktor Corporate Strategic dari UI ini dalam presentasinya yang berjudul ‘Digital Transformation – Oil & Gas in The Era of IR 4.0’ ini juga menjelaskan bahwa kebutuhan dan permintaan energi dunia akan terus meningkat, termasuk kebutuhan akan migas hingga 2035. Disisi lain, perkembangan teknologi dan digitalisasi juga mengalami perkembangan yang pesat, yang mau tidak mau membuat mahasiswa harus siap dalam menghadapi tren kemajuan teknologi baru di dunia migas di masa depan.
“Perusahaan migas sudah harus menetapkan fokusnya dalam menghadapi tuntutan digitalisasi teknologi terutama dalam aktivitas operasi, eksplorasi, dan produksi pada tahun-tahun ke depan yang berubah sangat cepat” ujar Zulkifli.
Dalam penjelasannya, Deputy GM juga mengungkapkan beberapa tantangan KKKS dalam beroperasi di Indonesia, diantaranya mulai dari perizinan daerah, isu sosial di lapangan, hingga kondisi geologis sumber migas, membuat semua sektor pendukung industri migas harus berubah jikalau tidak mau ter-disrupsi  oleh teknologi.
“Hal ini acap kali menjadi tantangan KKKS dan pertumbuhan industri migas nasional. Oleh karena itu, kami berharap para mahasiswa dapat selalu meningkatkan kompetensi dan kemampuannya di bidang masing-masing agar nantinya dapat mendukung perkembangan industri migas dalam negeri sehingga dapat memenuhi target produksi migas Indonesia,” tegasnya. #rel
Baca Juga:  Berkat Pelatihan PT Medco E&P , Susanti Ria  Bisa Jahit Berbagai Jenis Pakaian
Komentar Anda
Loading...