Kekhasan Masakan Palembang Tidak Dapat Dipalsukan

17
Foto bersama Thia Yufada Dodi bersama, Eliza Alex Noerdin, Ketua AFJI Palembang Sulaiha, beserta jajaran lainnya. BP/PITRIAH

Palembang, BP–Masakan Pindang Palembang punya kekhasan tersendiri yang tidak bisa disamakan atau diakui oleh wilayah lain. Sehingga sudah sepatutnya masyarakat Sumatera Selatan melestarikan agar masakan khas ini tidak hilang.

Sebagai Istri Bupati Muba non aktif, Thia Yufada Dodi menilai bahwa masakan khas Palembang yang tidak hanya pindang saja itu harus dimasyarakatkan. Mengenalkan, dan masyarakat Palembang sendiri memang harus tahu apa saja masakan khas Sumsel atau Palembang ini.
“Kita sendiri tahu kalau masakan saja di Sumsel itu beragam. Nah, kekhasan ini harus dijaga, semua masyarakat kita harus tahu, mana yang namanya pindang ikan, pindang sale, engkak ketan, dan lainnya,” katanya usai menghadiri Launching Buku Menu Kreasi Masakan Wong Kito dan pembagian 1000 pindang di OPI Mall, Kamis (12/4).
Dengan dibuatnya buku khusus menu masakan khas Palembang ini, istri dari Calon Gubernur Sumsel nomor urut 4 ini mengharapkan menu Palembang akan menjadi ciri khas. Seperti  pempek ataupun pindang, baik Pindang Salai ataupun Pindang Ikan, orang akan tahu bahwa itu masakan Palembang.
“Banyak masakan di berbagai wilayah itu mirip dengan masakan kita, tapi masakan kita itu tidak bisa dipalsukan, khas sekali. Menariknya, masakan khas Palembang itu seperti pempek dan pindang ini, menjadi hidangan di berbagai event tidak hanya nasional tapi internasional,” katanya.
Thia mengatakan, di dalam buku menu itu terdapat resep yang ternyata sangat simpel. Ibu rumah tangga yang ingin masak dan belajar bisa dengan mudah mengikuti. Sehingga meskipun zaman sudah sangat berkembang, restoran yang menyediakan masakan Palembang sudah banyak, tetapi mencoba memasak sendiri itu sangat baik dilakukan.
“Sesekali memasak sendiri itu bagus. Bahan masakannya mudah ditemukan di pasar. Sebagai ibu rumah tangga pun saya sangat tertarik. Saya juga sangat hobi makan pindang tulang, pindang ikan. Apalagi anak-anak sangat suka makan pindang ikan,” tuturnya.
Ketua Asoasi Pengembang Jasa Boga Indonesia (APJI) Palembang Sulaiha mengatakan, buku tersebut ditulis oleh anggota APJI. Ada 35 menu yang dituliskan seperti di antaranya Pindang, Ragit, Engkak Ketan, Laksan, dan lainnya.
“Buku ini mengenalkan kuliner Palembang terutama di tengah perkembangan kuliner di Palembang,” katanya.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin diwakili Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Irene Camelyn mengatakan, animo wisatawan berkunjung ke Palembang semakin menggeliat terutama sejak pemberitaan Asian Games akan dilaksanakan di Palembang. Ini menjadi peluang untuk semakin mengenalkan kekhasan Palembang.
“Bentuk keberhasilan pemerintah itu dinilai berhasil ketika tidak menganggarkan untuk kegiatan seperti ini, tapi masyarakatnya memiliki animo melakukan acara mandiri seperti ini. Kita sangat mengapresiasi,” ujarnya. #pit
Baca Juga:  RSUD Sekayu Raih Best of The Best Award Kategori Rumah Sakit Terbaik Dalam Pelayanan 
Komentar Anda
Loading...