Diduga Terlibat Pembunuhan, Tyas Dryantama Bakal Dipecat dari Unsri

Palembang, BP –Kabar dugaan keterlibatan Tyas Dryantama dalam kasus pembunuhan driver online Tri Widiyantoro akhirnya terdengar ke telinga Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof H Anis Saggaf.
Anis selaku pemegang otoritas kampus pun akan bertindak tegas dengan mengeluarkan Tyas Dryantama dari daftar mahasiswa yang baru dijalaninya sejak 2017 lalu.
“O iya, kalau ada memang itu (terlibat pembunuhan-red) otomatis keluar, tidak ada tolerir,”tegas Anis saat dikonfirmasi seraya menyesalkan mahasiswanya tersebut, Senin (2/4).
Lanjut Anis, bahwa tindakan kriminal mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan tersebut tak bisa ditolerir, apalagi informasi yang beredar bahwa oknum mahasiswa tersebut menjadi dalang utama dari kasus pembunuhan tersebut.
Menurut Anis bahwa kejadian ini juga harus menjadi attention bagi seluruh mahasiswa Unsri agar tak melanggar tindakan kriminal seperti Tyas Dryantama, Oknum mahasiswa yang tercatat sebagai warga dusun III RT/9 Desa Mulya Jaya Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin itu, jika tak mau dicoret dari kampus.
Pasalnya, mahasiswa sebagai generasi muda yang telah diajarkan ilmu pendidikan hingga Perguruan Tinggi oleh orang tuanya membuat kampus sebagai pemilik otoritas memberlakukan kebijakan tegas bagi oknum mahasiswa yang melanggar.
“karena tidak boleh kriminal, tidak boleh narkoba dan tidak boleh melanggar etika moral,”pungkasnya.
Sementara itu dikatakan Yuga Alghifari, yang juga tercatat sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan Unsri menyesalkan dengan tindakan kriminal oknum mahasiswa yang notabene adalah adik tingkatnya.
“Saya setuju dengan pihak kampus untuk mengeluarkan mahasiswa tersebut, karena sudah mencoreng nama kampus,”tegasnya.
Lebih jauh Yuga menambahkan bahwa, jika sudah tercoreng nama kampus maka akan berdampak pada mahasiswa lain dalam mencari pekerjaan karena lulusan di kampus tersebut. Padahal, oknum yang terlibat hanya segelintir orang namum efeknya berdampak negatif dengan mahasiswa lain.
“Oleh karena itu, kami berharap ini kejadian terakhir dan tidak terulang lagi mahasiswa terlibat dalam dugaan kasus pembunuhan,”pungkasnya. #sug