Tak Minder Demi Sebuah Mimpi & Cita-cita

31

Muhammad Patra, mungkin namanya tidak setenar Nur Iskandar, Indrayadi, Herry Susilo, Fauzi Toldo, atau pun coach lain yang mengambil lisensi C AFC. Tapi, pria yang kesehariannya ofisial di SFC ini bukan pendatang baru bagi dunia kepelatihan usia dini.

KURSUS Kepelatihan Lisensi C AFC sudah resmi berakhir, dengan ditutup langsung Ketua Asprov PSSI Sumsel Ucok Hidayat, di Wisma Atlet Jakabaring, Selasa (28/3) malam.

Sebanyak 24 pelatih, telah menjalani kursus dan serangkaian tes yang cukup berat terhitung 15-27 Maret. Peserta yang ambil bagian dalam kursus pelatih ini, sudah tidak asing lagi dan punya nama besar. Sebut saja seperti mantan Asisten Manajer SFC U-21 Bambang Suprianto, winger SFC Nur Iskandar, mantan pelatih kiper SFC Indrayadi, Asisten Pelatih Kiper SFC Herry Susilo, eks kiper SFC Fauzi Toldo, mantan pemain SFC Amirul Mukminin dan beberapa nama beken lainnya.

Dari peserta ini, ada satu wajah yang kerap terlihat bersama tim SFC. Tapi dia bukan pelatih ataupun pemain, melainkan datang dari ofisial SFC yakni Muhammad Patra.
Meski di SFC pria kelahiran 27 Desember 1974 ini tidak masuk dalam jajaran pelatih, tapi dia sebenarnya Pelatih bagi pemain usia dini di Sumsel. Dibalik profesinya sebagai ofisial Laskar Wong Kito, Patra sebenarnya pelatih SSB Bumi Sriwijaya dan Akademi Sriwijaya FC.

Baca Juga:  Bersihkan Diri, Punggawa SFC Kembali Fitrah

Kepada BeritaPagi, Patra menceritakan jika ia mulai menggeluti dunia pelatih sepakbola sejak tahun 2001. Saat itu, ia ditunjuk sebagai Asisten Pelatih mendampingi Coach Jakadewa. Dia bersama Jakadewa melatih SSB Bumi Sriwijaya. Pada tahun 2007 hingga sekarang, ia kemudian ikut melatih di Akademi SFC.
Pada musim 2013, ia menjadi ofisial di SFC U-21. Saat itu, meski bukan sebagai pelatih ataupun pemain, ia senang bisa menjadi bagian dari sejarah dimana Laskar Mudo Wong Kito mengangkat tropi untuk pertama kalinya. Satu musim berikutnya, ia masuk menjadi ofisial SFC senior sampai dengan sekarang.
Banyak suka-duka yang ia lewati dari profesi ini. Tapi, selama berkaitan dengan sepakbola yang memang sudah menjadi hobinya, Patra mengaku enjoy.

Baca Juga:  Hilton Amankan Tiga Poin SFC

“Saya memang suka bermain bola. Itu awalnya saya memilih menjadi pelatih pemain usia dini dan itu membuat saya senang,” ucapnya.

Dalam melatih SSB atau Akademi SFC, Patra sudah mengantungi lisensi D Nasional. Kini, ia coba peruntungan dengan mengambil lisensi C AFC bersama pelatih dan pemain profesional lainnya.

Situasi ini, tentu tidak lazim baginya. Bila sebelumnya, ia kerap melayani kebutuhan latihan pemain SFC seperti Nur Iskandar, pelatih kiper Herry Susilo, eks pelatih kiper Indrayadi, eks pemain SFC Fauzi Toldo dan Amirul Mukminin, dan mantan Asisten SFC U-21 Bambang Suprianto di kesempatan ini Patra duduk di kursi dan berada dalam level yang sama.

Meski tetap ada rasa hormat, Patra terus berjuang dan tak mau kalah dengan mereka dalam meraih lisensi C AFC yang memang sudah menjadi mimpi dan cita-citanya.

“Memang saya akui sempat canggung karena harus mengikuti kursus pelatih C AFC bersama pelatih dan pemain SFC. Tapi saya beranikan diri dan Pede saja,” ucap Patra.

Baca Juga:  SFC ‘Anak Ajaib’ Berprestasi

Bermodalkan pengalaman dan ilmu yang ia petik saat berduet dengan Pelatih Jakadewa saat melatih SSB Bumi Sriwijaya, ia cukup percaya diri melahap materi yang diberikan selama kursus.
“Saya terbantu karena sudah lama juga melatih pemain usia dini. Tapi, di kursus ini saya dapat beberapa ilmu baru. Ilmu dasar yang selama ini saya terapkan melatih, disempurkan dari kursus ini. Kursus ini mengajarkan saya bagaimana melatih tim dengan permainan sepakbola modern,” jelasnya.

Dia berharap kursus ini bisa berbuah manis. Kans itu pun terbuka, karena dari beberapa tes teori dan praktik, sampai tes terakhir tidak ada yang dinyatakan gagal. Patra berharap ia bisa mengantungi lisensi C AFC dan membantu Sumsel dalam mengembangkan sepakbola usia dini. Patra pun, tetap punya mimpi ingin mengambil lisensi B AFC kelak.
“Masih jauh memang, tapi keinginan itu tetap ada. Menjadi Asisten Pelatih di tim divisi utama tentu menjadi mimpi dan cita-cita,” jelasnya. #rizal effendi

Komentar Anda
Loading...