PANGERAN PENGHULU NATA AGAMA MUHAMMAD AKIB (1868-1876)

MUHAMMAD AKIB
(1868-1876)
“Pengulon” adalah semacam lembaga kementerian agama yang berfungsi mewakili sultan dalam memimpin tugas-tugas keagamaan di Kesultanan Palembang Darussalam pada waktu itu. Jabatan tertinggi dibidang keagamaan ini dipegang oleh Pangeran Penghulu Nata Agama dari golongan priyayi dan alim ulama yang diangkat langsung oleh sultan. Salahsatu pejabat Pengulon ini ialah R.M. Akib.
Menurut pengamat sejarah kota Palembang, Kms.H. Andi Syarifuddin , nama lengkapnya R.M. Akib bin Pangeran Penghulu Nata Agama Muhammad Akil bin Pangeran Nato Dirajo Lumbuk bin Pangeran Ratu Purbaya bin Sultan Muhammad Mansur bin Sunan Abdurrahman Candi Walang. Putera sulung dari 5 bersaudara. Ibunya bernama R.A. Ummu Hani bt R. Usman.
“Ia dilahirkan di guguk Pengulon di lingkungan keraton sekitar th 1790. Dasar-dasar pendidikan agamanya diberikan oleh ayahnya sendiri yang pada saat itu menjabat pula sebagai Pangeran Penghulu Nata Agama Palembang. Selain itu ia juga berguru kepada para ulama besar Palembang kala itu seperti: Syekh Datuk Muhammad Akib, Datuk Zen, Kms. Muhammad bin Ahmad, Sayid Muhammad Arif, dll,” katanya, Minggu (18/2).
Pekerjaan/Jabatan:
1. Priyayi Palembang
2. Khatib Penghulu (1839-1860)
3. Wakil Pangeran Penghulu (1860-1868)
4. Pangeran Penghulu Nata Agama (1868-1876)
5. Ketua Pengadilan Agama Palembang
6. Penasehat Landraad
7. Pengurus Masjid Agung Palembang
8. Dll.
Dalam tahun 1868, tepatnya Jum’at, 15 Syawal 1285H, menurut Andi, beliau diangkat menduduki jabatan Pangeran Penghulu Nata Agama oleh Gouvermen. Pelantikan ini diumumkan kepada masyarakat oleh Khotib Penghulu Kms.H. Mahidin dan Sayid Ahmad bin Hasan setelah sholat Jum’at di Masjid Agung.
Dalam manuskrip disebutkan:
“Maka adalah kepada tarikh sanah 1285 al-Dal al-Akhir kepada 15 bulan Syawal hari Jum’at waktu lepas sembahyang Jum’at, masa itulah Raden Muhammad Aqib bin Paduka Pangeran Penghulu Nata Agama Aqil diangkat oleh Gouvermen menjadi Pangeran Penghulu Nata Agama. Adalah yang meneriakkannya di dalam masjid Sayid Ahmad bin Hasan berdua dengan Kms.H. Mahidin Khotib Penghulu adanya.”
Dalam melaksanakan tugasnya, ia dibantu oleh 4 anggota Khotib Penghulu, yaitu: Muhammad, Kms.H. Mahidin, Kgs.H. Makruf, dan Kgs.H. Alwi.
Sedangkan 2 orang Khotib Imam yang bertugas sebagai imam di Masjid Agung ialah: Kgs.H. Abdul Malik bin Datuk Muhammad Akib dan Kgs.H. Abdul Aziz.
“Sampai akhir hayatnya ia memiliki 3 orang isteri. Isteri pertama bernama R.A. Nasihah bt RHM. Nandung. Dari perkawinan ini melahirkan 3 orang anak: Temenggung Karta Manggala Raden Ahmad, R.M. Rasyid, dan R.A. Seha. Isterinya yang lain yaitu Msy. Coneng bt Mgs Lanang, dan Piah. Dikaruniai 8 putera puteri,” katanya.
Sedangkan Pangeran Penghulu Nata Agama Muhammad Akib wafat pada hari Kamis, 19 Jumadil Akhir atau Desember 1879. Di makamkan di astana Candi Walang Palembang.#