Metode Karya Wisata Yang Diterapkan Siswa Kelas X Mia 9 SMA Negeri 10 Palembang

130

Oleh : Munira,S.Pd

 

Perkembangan dunia pendidikan sekarang ini harus mengikuti perkembangan zaman dengan teknologinya. Begitu juga dengan metode dalam pembelajaran terutama pembelajaran sejarah. Nur Uhbiyati berpendapat bahwa Metode pembelajaran adalah jalan atau cara yang dapat dtempuh untuk menyampaikan bahan atau materi pelajaran kepada anak didik agar terwujud cita-cita dalam pengajaran tersebut (2005). Dengan menggunakan metode pembelajaran yang baik maka akan tercapai tujuan akhir dari pembelajaran tersebut. Oleh karena itu pendidik harus mampu memili metode yang tepat dalam pembelajaran.
Metode pengajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pengajaran untuk mencapai keberhasilan belajar mengajar. Menurut Syaiful Bahri ada beberap komponen tentang kedudukan metode, antara lain Metode Sebagai Strategi Pengajaran, Metode Sebagai Alat Untuk Mencapai Tujuan , dan Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik adalah motif yang aktif dan fungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Salah satu metode pembelajaran yang menarik siswa dalam pembelajaran sejarah antara lain karya wisata. Dengan berkarya wisata siswa akan lebih tertarik dan mempunyai pengalaman yang berkesan.
Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun cukup lama sampai beberapa hari.
Menurut Checep, metode karya wisata atau widya wisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Dan menurut Mulyasa (2005), metode field trip atau karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar. Dari pernyataan tersebut dapat disimpuplkan metode wisata mempunyai daya tarik sendiri dalam kegiatan pembelajaran terutama kegiatan pelajar pada mata pelajaran sejarah walaupun mempunyai sifat yang non akademis. Tetapi hal ini akan menyenangkan siswa karena mereka dapat langsung berinteraksi terhadap objek yang didatangi. Hal ini juga dilakukan oleh kelas X Mia 9 SMAN 10 Palembang.
Siswa kelas X Mia 9 SMAN 10 Palembang melakukan karya wisata dengan mengunjungi museum AK.Ghani sepulang sekolah. Museum AK. Ghani terletak di Jalan MP Mangkunegara No.1, Rt 1 dan Rw 1, dibelakang Pom binsin BLK. Museum AK Ghani sangatlah strategis letaknya sehingga siswapun tidak mengalami kesulitan dalam mencapai museum.
Suasana siang yang diguyur hujan tidak mematahkan siswa kelas X Mia 9 mencapai museum, apalagi saat sampai di museum AK Ghani disambut hangat oleh direktur museum AK Ghani langsung, yaitu ibu Priyanti Ghani. Sambutan hangat ibu membuat lelah siswa yang pulang sekolah dan menuju miseum hilang dan musnahlah, yang ada senyum kebahagian.
Selama dalam museum terlihat jelas raut wajah siswa yang bahagia dimana mereka bias melihat langsung peninggalan –peninggalan dari bapak AK Ghani. AK Ghani adalah pahlawan dari Sumatera Selatan. Bapak AK Ghani yang lahir tahun 1905 tepatnya 16 September 1905 di Palembayan, Agam Sumatra Barat, telah banyak menorehkan prestasi yang membuat kagum siswa, salah satunya dalam usia sangat muda beliau sudah menjadi Gubernur Sumatera Selatan yang pertama. Di dalam museum siswa diajak berkeliling untuk melihat peninggalan dan siswa dengan senang hati mengikuti serta mendengar penjelasan langsung dari ibu direktur museum AK Ghani, ibu Priyanti Ghani.
Ibu Priyanti Ghani menjelaskan riwayat hidup AK Ghani yang ternyata seorang dokter lulusan universitas termuka di negeri ini. Selain sebagai seorang dokter beliau juga penyuka seni hal ini ditunjukkan dengan keikutan beliau dalam sebuah film. Kekaguman siswa semakin terpancar saat ibu Priyanti menjelaskan bagaimana peerjalanan peerjuangan bapak AK Ghani dalam mencari dana perjuangan bangsanya. Dan saat diperlihatkan sebuah senjata tajam seperti pedang berukuran sedang siswa bertambah kagum. Karena dengan senajata inilah beliau memotong emas untuk diberikan ke Negara yang dicintai beliau. Kegaguman dan kebanggaan siswa tidak hanya sampai disini saja tapi mereka bertambah dan bertambah kagum apa yang mereka dengar dari pemaparan ibu Priyanti Ghani. Siswa terbawa rasa apa yang dirasakan oleh bapak AK Ghani saat beliau ditangkap dan dimasukkan dalam penjara oleh Jepang. Kedatangan Jepang telah membawa beliau mengalmai kesengsaraan dirasakan siswa dengan terlihat jelas dimata siswa yang berkaca-kaca.
Siswa kelas X Mia 9 sangatlah bangga bahwa di kota Palembang mempunyai seorang Pahlawan yang patut dibanggakan tidak hanya oleh mereka tapi juga oleh bangsa Indonesia. Apalagi saat mereka mengetahui bahwa bapak Presidden pertama Negara ini pun membaggakan bapak AK Ghani. “Orang yang menyelundupkan perdagangan emas dan perak itu juga menyelundupkan 8.000 ton karet adalah Dr AK Gani. Belanda memberinya julukan raja penyelundup tapi rakyat Indonesia mengenalnya sebagai menteri perekonomian,” puji Soekarno dalam biografinya, Penyambung Lidah Rakyat. Siswa kelas X Mia 9 sangat senang berkarya wisata ke museum AK Ghani. Mereka merasa dengan metode karya wisata ini telah mencapai tujuan pembelajaran sejarah mereka dan mereka merasa bahaga dan ekstentrik dalam kegiatan ini. Mereka berharap akan kembali mengunjungi museum AK Ghani dan juga museum serta objek sejarah lainnya di kota Palembang khussunya.
Siswa kelas X Mia 9 SMA Negeri 10 Palembang sangatlah bangga dan juga berbahagia karena mereka telah berhasil berkunjung ke museum AK Ghani. Dengan berkunjung ke museum AK Ghani mereka tidak hanya bisa berkarya wisata tetapi mendapatkan nilai-nilai pembelajaran yang lebih karena mereka merasakan sendiri dan mereka mampu mengapresiasikan kehidupan pahlawan kota Palembang khususnya dan pahlawan-pahlawan Indoensia secara umum. Dengan metode pengajaran karya wisata ini siswa telah mencapai tujuan pendidikan sejarah yang menumbuhkan rasa nasionalisme mereka dan bangga akan hasil karya bangsanya.#

Komentar Anda
Loading...