Nopran Marjani
Palembang, BP
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Nopran Marjani mengatakan, kalau perbatasan Tanjung Sakti, Lahat dengan Bengkulu Selatan sudah standby satu unit alat berat untuk mengantisipasi longsor dan bencana lain di jalur tersebut.
“Alat berat itu punya Balai Besar, apalagi sekarang musim hujan dan rawan terjadi rawan longsor, sehingga dengan alat berat tersebut longsor cepat di atasi,” katanya, Selasa (30/1).
Selain itu, perbatasan Tanjung Sakti (Lahat) -Pagaralam juga di siapkan satu alat berat juga untuk mengantisipasi longsor di jalan tersebut .
“Itu dua titik jadi perhatian dan dua alat berat tersebut diantisipasi longsor dan alat berat itu sudah di siagakan lama ,” katanya.
Apalagi jalur Lahat-Pagaralam banyak daerah yang longsor karena banyak daerah perbukitan.
Kepala BPBD Sumsel, H Iriansyah mengatakan, seluruh kabupaten khususnya yang rawan longsor seperti di Muara Enim, Lahat, Pagaralam dan Empat Lawang diharpakan tetap waspada mengingat kondisi wilayahnya rawan terjadi longsor dan banjir.
“Daerah-daerah ini sama dengan potensi di daerah OK Selatan, ketika terjadi hujan deras dan ekstrim ini berpotensi juga untuk terjadinya longsor,” katanya.
Untuk mewaspadai hal tersebut, BPBD Sumsel sudah menghimbau kepada seluruh BPBD kabupaten/kota untuk siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Adapaun hal-hal yang harus disiapkan, daintarnya sarana dan peralatan juga maupun SDM.
“Teman-teman juga sudah kita koordinasikan, termasuk dengan pihak dalam hal ini TNI-Polri,Tagana, Kesehatan, PU Bina Marga, PU Pengairan kemudian semua sektor unsur masyarakat,” katanya
Status siaga ini penting, agar kalau terjadi bencana, langsung dilakukan penanggulangan. Didaerah sudah dikoordinasikan menyiapkan logistik dan peralatan selama musim penghujan.Satus ini akan berlangsung selama musim hujan yang menurut BMKG hingga Februari 2018 mendatang.
“Intinya kita siap mengahadapi musim hujan bersama dengan kabupaten/kota, mulai dari TNI, Polri, dan unsur lain,” katanya. #osk