Islah Belum Ada Kesepakatan, Mularis Djahri Minta Jajaran Hanura se Sumsel, Fokus Hadapi Verifikasi Faktual
Palembang, BP
Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Mularis Djahri memastikan kalau islah sudah dilakukan antara kubu manhatan dan kubu Ambara, namun tidak ketemu kesepakatan.
“Yang mana kubu manhatan stater poinnya dari SK Menkumham yang mana Ketua Umumnya Usman Sapta Odang (OSO) dan sekretarisnya Hari Lotung Siregar sedangkan dari kubu Ambara maunya kembali ke hasil munaslub 2016 yang ketua umumnya OSO dan sekretarisnya adalah Syarifuddin Suding,” kata Mularis kepada wartawan, Sabtu (27/1) malam .
Dan kalau kesepakatan tersebut belum ketemu, menurut Mularis, pihaknya berpegang pada hasil munaslub Cilangkap 18 Januari 2018 yang mana isinya memberhentikan OSO sebagai ketua umum dan mengangkat Marsekal Madya Purn Daryatmo jadi Ketua Umum dan Sekretarisnya Syarifuddin Suding.
“Pak Wiranto sebagai dewan Pembina, sudah memfasilitasi agar kedua kubu Islah tapi untuk yang senior-senior ini adalah 34 DPD Partai Hanura seluruh Indonesia itu yang mempunyai suara,” katanya.
Meski saat ini belum ada titik terang damai “islah” di kepengurusan partai Hanura, ketua DPD Hanura Sumsel versi Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, Mularis Djahri meminta kepada jajaran Hanura se Sumsel, untuk fokus menghadapi verifikasi faktual parpol oleh KPU.
“Hingga saat ini belum ada titik temu kata damai, sehingga masih berlaku hasil Munaslub 18 Januari 2018, yang memecat Osman Sapta Odang (OSO) dan mengangkat Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo dan Sekjen Syarifuddin Sudding. Jadi kita minta pengurus Hanura se Sumsel fokus untuk menghadapi verifikasi faktual oleh KPU,” kata Mularis.
Menurutnya , sedemikian tentunya KPU harus kembali ke sipol, tidak mungkin partai yang sudah 12 tahun ini, tahu-tahu OSO baru satu mau merubah sipol dalam jangka waktu satu dua hari, itu menurutnya hal yang mustahil.
“Verifikasi faktual untuk hanura Sumsel dari tanggal 28 hingga 29 Januari 2018 dan undangan dari KPU Sumsel kita sudah dapat ,” katanya.
Menurut balon Walikota Palembang ini, keikutsertaan partai Hanura di Pemilu 2019 mendatang merupakan hal lebih penting, karena jika gagal akan merugikan Hanura itu sendiri, mengingat partai elektabilitas partai yang didirikan menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto terjun bebas, sejak dipimpin OSO.
“Kita tahu elektabilitas Hanura saat ini turun sejak dipimpin OSO, dari 4,7 persen sekarang jadi kurang 1 persen (0,7 persen) dari hasil survei terbaru. Ini jelas ancaman bagi Hanura, apalagi sesuai PT (ambang batas parlemen) dibawah yang ditetapkan. Jika tidak diselesaikan segera, maka Hanura akan tenggelam kedepannya,” tegas Mularis.
Ditambahkan Mularis, kepengurusan versi Daryatmo dan OSO saat ini sedang menunggu keputusan Menkumham terkait kepengurusan mana yang sah, dan apapun keputusan nantinya semua pihak harus menaatinya.
“Kemelut tidak masalah dan sekarang lagi proses, jika kubu Mahattam (OSO) menang kita akan mundur, jika hasil Munaslub menang, maka kita akan reposisi jabatan yang ada, sebab kita sama-sama ingin dorong untuk partai ini lebih besar. Tetapi kita harus ikuti verifikasi dulu, sesuai dengan data Sipol yang telah didaftarakan ke KPU sebelumnya,” katanya.
Ditambahkannya, dirinya akan melakukan pembenahan partai kedepannya, namun dirinya ingin menegaskan kembali, saat ini ada hal lebih penting, dengan tujuan Hanura ikut Pemilu 2019 dan jadi partai besar.
“Jadi himbauan kita ke kader, minta verifikasi faktual dilakukan dengan baik, meski ada kemelut jangan dibawak-bawak, tapi diverifikasi KPU dam Hanura dinyatakan lolos,” kata Mularis dengan tetap melakukannya secara beretika dan berpolitik dengan baik.#osk