DPRD Sumsel Keluhkan Lambatnya Pembangunan Jembatan Musi VI
Palembang, BP
Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Hj RA Anita Noeringhati bersama anggota Komisi IV DPRD Sumsel lainnya melakukan sidak ke lokasi pembangunan Jembatan Musi VI di kawasan Makrayu, Kecamatan IB II, Palembang, Jumat (26/1).
Dalam kunjungan tersebut wakil rakyat ini sempat mengeluhkan lambatnya progres pembangunan Jembatan Musi VI tersebut.
Anita mengaku, seharusnya pembangunan Jembatan Musi VI progresnya harusnya di bulan ini sudah bukan lagi di bagian tengah jembatan namun sudah masuk pada pembangunan pendukung jembatan .
“Paling tidak sudah ada progress 20 persenlah, untuk penunjang jembatan, namun sampai akhir di bulan Januari, kita melihat mereka masih berkutat di jembatan bagian tengah belum pendukungnya , mereka bilang yang I dan II sudah sekitar 60 persen koma berapa persen tadi?, kita ingin tahu dengan anggaran yang baru sudah sejauh mana, baru 1,2 persen di akhir Januari, ini yang bagian tengah jembatan harusnya sudah beres, ini masih berkutat di bagian tengahnya,” kata Anita disela-sela kunjungan.
Menurut Anita, kunjungan mereka ini untuk mengawal program unggulan Sumsel terutama pembangunan Jembatan Musi VI agar bisa menjadi jalan alternatif dan mengurai kemacetan di kota Palembang dari ilir ke ulu dan begitu sebaliknya.
“Hasil kunjungan kita ini, saya lihat kita memang banyak menghadapi kendala, pertama kendala pembebasan lahan dimana pembebasan lahan , ternyata masih banyak rumah warga yang pertama belum dibebaskan ataukah mereka belum mau dibebaskan , ataukah mereka ada kendala lain itu menghambat progress pembangunan Jembatan Musi VI,” katanya.
Selain itu pihaknya, melihat bentang Jembatan Musi VI tersebut sampai di awal 2018 ternyata belum tersambung.
“Yang kami khawatirkan pada saatnnya nanti Asian Games itu belum dapat dipergunakan secara maksimal, kita mengharapkan dalam waktu-waktu kedepan ini untuk PT Nindya Karya selaku yang mendapatkan pekerjaan ini untuk mengoptimalkan pekerjaannya , begitu juga PU Bina Marga dalam pengawasan maupun mengkondisikan bagaimana pembebasan lahan harus segera dilaksanakan , karena hal ini betul-betul menjadi kebanggaan Sumsel sehingga apalah artinya nanti kalau itu belum bisa kita manfaatkan saat Asian Games,” katanya.
Dan bulan enam, pihaknya melihat pihak PT Nindya Karya sudah bisa melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan anggaran walaupun belum 100 persen.
“Mereka harus optimal mengerjakan Jembatan Musi VI ini karena tadi mereka mengatakan Juli semuanya bisa selesai, karena tadi disampaikan anggaran tahap pertama dan tahap kedua kita mulai tahun 2015 , 2015 tahun jamak sampai tahun 2017, 2017 kita sambung lagi tahun jamak sampai tahun 2018, sehingga kita tidak ingin apa yang kita programkan , kita anggarkan untuk pembangunan Musi VI itu menjadi mubazir,” katanya.
Menurutnya, anggaran pembangunan Jembatan Musi VI sendiri sudah memakai prosentase anggaran cukup besar untuk infrastruktur di Sumsel.
“Totalnya pertama Rp330 miliar dan 230 miliar, Rp550 miliar, sehingga ini memang PR PU Bina Marga selaku pemegang kuasa anggaran untuk mengontrol Nindya Karya yang mendapatkan tugas untuk itu sesuai progress yang dibuatnya, kita akan pantau terus, jangan sampai kami dari Komisi IV dianggap kami setelah mengesahkan anggaran itu kita tidak peduli lagi,” katanya.
Sedangkan PPK Jembatan Musi VI Joko Saputro mengaku, pembangunan Jembatan Musi VI progresnya sudah mencapai 60 persen dan sedang memasuki tahap kedua.
“Tahap kedua ini kami mengerjaan pekerjaan-pekerjaan yang masih tersisa diantaranya P1, P2, T3 dan P 11, abodemen A1 dan A2,” katanya.
Dan direncanakan pembangunan Jembatan Musi VI akan selesai targetkan selesai sebelum Asian Games .
“Insya Allah bisa selesai sebelum Asian Games,” katanya.
Untuk pembebasan lahan dan rumah yang kini masih terkendala menurutnya, untuk rumah diseberang ulu ada sekitar 4 sampai 5 rumah sedangkan di seberang ilir masih ada 30 sampai 40 rumah.
“Terkendala sekarang ini pembebasan lahan, informasi yang kami dapat itu tinggal pembayaran, “ katanya.
Untuk pembangunan Jembatan Musi IV yang masih berat menurutnya, pemasangan pilar P1, P2 dan P3 dan P11 dan abodemen.
“Kalau pembebasan lahannya cepat selesai, Insya Allah bisa kami kerjakan,” katanya.
Untuk anggaran pembangunan Jembatan Musi VI ini menurutnya untuk tahap kedua Rp219 miliar untuk 2017 dan 2018.
Sedangkan pembangunan tahap I tahun dianggarkan untuk tiga tahun anggaran tahun 2015, 2016 dan 2017.
“Total keseluruhan pembangunan Jembatan Musi VI sekitar Rp553 miliar,” katanya. #osk