Kurang Sepakat Dengan Istilah Borong Partai
Palembang, BP–Bakal Calon Walikota Palembang H Sarimuda kurang sepakat kalau ada bakal calon Walikota Palembang yang sudah memborong partai politik (parpol) dalam perhelatan Pilwako 2018.
“Karena kesan borong memborong ini kan seakan partai ini tidak mempunyai jatidiri, sedangkan yang saya ketahui bahwa partai-partai ini masih punya jatidiri, setiap partai mengusung orang itu dia melalui mekanisme survei, mekanisme melihat sosok pribadi dan figur orang tersebut berdasarkan pantuan mereka langsung ke lapangan,” katanya, Senin (6/11).
Sarimuda mengaku risih dengan perkataan borong tersebut, seakan-akan partai ini tidak memiliki idialisme lagi, ”Saya yakin seyakinnya enggak mungkin Nasdem dan PKS akan beralih dukungan dan saya yakin saya maju dalam pilkada kali ini,” katanya.
Mengenai Partai Nasdem dan PKS dia mengatakan, bohong kalau Nasdem bisa dibeli, termasuk harus membayar mahar. Itu tidak ada di Nasdem.
”Partai-partai yang sudah mengusung itu, apabila si calon berdasarkan hasil survei internal mereka memang akan memenangkan pilkada, mereka akan usung. Saya dengan Nasdem hanya beberapa hari mereka survei, setelah hasil survei mereka langsung keluarkan hasil rekomendasi, setelah itu langsung putusan, termasuk PKS hanya beberapa hari saja setelah hasil survei mereka lakukan,“ katanya.
Sedangkan partai lain dia mengatakan, masih melihat, karena mereka akan mengusung calon yang diusung itu menang.
“Pendukung-pedukung saya, saya katakan kita jangan jumawa, kita jangan arogan, jaga etika, borong partai katanya sampai potong kemaluan, itu khan bukan omongan khan, takabur, tuhan akan marah kalau orang yang zolimi itu tidak ada ada kridit, tuhan akan memberikan azab tunai, tinggal waktu saja . kalau orang suka menzolimi, kalau kita orang berbuat zolimi dan yakinilah orang akan memberi tunai kepada orang yang dizolimi, “katanya.
Menurutnya, tidak ada orang yang bisa menghalangi kalau tuhan berkehendak, menurutnya hasil survey yang dikeluarkan tersebut menurutnya dari partai itu sendiri dan dia tidak mau melemparkan hasil surveynya ke media karena itu bisa di karang sendiri.
“Saya tidak mau membohongi informasi kepada masyarakat , namun sesungguhnya tidak seperti itu,” katanya.
Untuk dukungan partai lain menurutnya, tunggu saja beberapa saat lagi pihaknya akan memenuhi kuota untuk maju.
“Saya akan undang kawan-kawan media , kita selamatan, doa bersama , mendoakan saya dengan partai yang cukup ini dan mohon didoakan supaya berhasil, kami kembalikan ke syariat , semua itu tidak lepas dari yang maha kuasa ,” katanya.
Sedangkan mengenai program yang akan dilaksanakan, menurut Ketua Pembina Forum Amal Kemanusiaan (Fakem) itu berdasarkan visi mereka yakni Mewujudkan Palembang Gemilang Menuju Palembang Darussalam 2023.
“Modern, internasional.
Tapi tidak meninggalkan sisi budaya, agama.
Juga akan lestarikan peninggalan sejarah. Karena aset juga dengan menggalakkan wisata sejarah, wisata religi. Menuju Palembang Darussalam. Modern tapi juga teduh, damai.
Kalau masalah program pertanahan menurutnya dengan mensertifikatkan tanah yang belum sertifikat secara gratis. Meningkatkan ekonomi. Mengurangi pengangguran.
“Kita berikan kemudahan masalah perizinanan dengan memangkas birokrasi berbelit-belit, lama. Sasaran dengan investor banyak ke sini, ruang kerja terbuka. Akan menambah multiplier effect. Pasar tradisional juga jadi perhatian. Pedagang masih mengeluhkan kurang aman, kurang nyaman. Menjadikan pasar tradisional modern. Kalau kita mau menggaet swasta, swasta murni. Jangan yang bernaung di bawah PD Pasar,” katanya.
Selain itu dia menghimbau masyarakat jangan mengganggu jalan nasional. Karena itu menyangkut kenyamanan pengendara.
“Ruang Terbuka Hijau di seluruh kecamatan. Kolam retensi itu betul-betul kita fungsikan. Bukan hanya resapan. Tapi juga sarana olahraga dan reklamasi. Saya akan bereskan Palembang ini. Kalau tidak dilakukan percepatan, kita akan tertinggal. Seorang pemimpin harus berpikir tidak hanya dari APBD. Karena tidak mungkin itu bisa. Jadi perlu kepiawaian pemimpin menggaet investor. Ke depan harus speed, lebih kencang mengejar ketinggalan.” katanya.
Selain itu menurut Sarimuda mengenai pendampingnya H Abdul Rozak masih belum final dan masih bisa berubah sebelum penetapan dari KPU Palembang. Hal ini tidak dibantah oleh Sarimuda mengingat proses pendaftaran KPU masih panjang bulan Januari nanti.
“Soal wakil, berdasarkan rekomendasi partai pengusung yakni Abdul Rozak, tapi dalam proses perjalanannya ke KPU kita tidak tahu bagaimana dinamikanya,” kata Sarimuda.
Mantan Kadishub Sumsel ini mengisyaratkan, dalam proses kehidupan ini hanya setelah mati tidak bisa berubah lagi. Apapun saja bisa berubah karena bisa saja keinginan manusia akan berbeda dengan kehendak Tuhan. “Tapi keinginan saya jadi walikota didampingi Abdul Rozak,” katanya.#osk