Ribuan Liter Solar Tumpah di Jalintim

Banyuasin, BP–Ribuan liter bahan bakar solar tumpah di Jalan Lintas Timur (Jalintim)Desa Langkan, Kabupaten Banyuasin. Akibatnya belasan pengendara bermotor tergelincir dan sempat menimbulkan kemacetan kendaraan, Rabu (4/10).
Tumpahan solar tersebut berasal dari tangki penampungan minyak milik PT Talaga Bangun Nusarya, sub kontraktor PT Waskita Karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol Sumatra di Banyuasin.
Tidak hanya membuat licin badan jalan, solar tersebut mengalir ke parit warga hingga mencemari sungai. Fenomena ini dimnfaatkan oleh warga sekitar yang berbondong turun ke parit membawa ember dan drigen mengambil tunpahan solar tersebut. “Lumayanlah, dari pada dibuang,” kata Mamat (36), warga sekitar, sumringah.
Jaya (30) Sopir mobil Tangki Pertamina BG8738LO mengatakan, kejadian berawal saat dia diminta mengisi minyak ke penampungan milik PT Telaga Bangun Nusarya yang berada di pinggir Jalintimsum Desa Langkan.
Saat memindahkan solar dari tangki mobil nya ke tangki penampungan PT, tiba-tiba drum yang dijadikan tiang tangki penampung ringsek, sehingga solar yang ada di dalamnya tumpah berhamburan. “Tangkinya hampir penuh, ada sekira 4600 liter solar yang tumpah karena derum tiang tangki ambruk,” katanya.
Sementara itu Kepala Desa Langkan Kholid terlihat berang dengan kejadian tersebut. Dia menyayangkan kelakuan perusahaan yang kurang respon. Minyak yang tumpah di jalanan tidak langsung dibersihkan, sehingga banyak pengendara yang jatuh. “Lihat itu salah satu korban nya sampai berdarah-darah,” kata Kades sambil menunjuk pelajar SMA yang sedang dipinggirkan dari jalan karena jatuh.
Dia menegaskan agar perusahaan Waskita dan atau Sub kontraktornya bertanggung jawab atas kejadian ini. Tidak hanya membersihkan minyak di jalan, tapi juga mengobati pengendara yang jatuh dan memantau dampak limbah akibat kejadian ini. “Jangan hanya cari duit saja di sini, tapi harus tanggung jawab,” katanya.
Sementara itu pihak PT tidak mau memberikan komentar terkait kejadian masalah ini. “Pimpinan kami sedang tidak berada di tempat, kami tidak berani komentar,” ujar salah seorang karyawan yang tidak mau menyebutkan identitasnya.#mew