Indonesia, The Famouse Next Destination Versi China Travel and Leisure
SHANGHAI – Lagi! Wonderful Indonesia diapresiasi oleh media global yang berbasis di Tiongkok dan berkonten travel. Yakni China Travel and Leisure yang memiliki edisi majalah dan digital.
Kali ini, Indonesia ditetapkan sebagai The Famous Next Travel Destination, dalam acara 10th Anniversary China Travel and Leisure Award di Wanda Reign Shanghai, Selasa (15/11). Award itu diterima Sesmen Kemenpar Ukus Kuswara didamping Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Wilayah Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu.
Penghargaan ini terbilang strategis, mengingat reputasi media yang memberikan benar-benar independen dan yang punya sejarah panjang dalam reportase tour, travel dan destinasi wisata dunia. China Travel and Leisure juga sudah menjadi rujukan traveller Asia. “Terima kasih China Travel and Leisure. Penghargaan yang bermakna karena diberikan oleh media di Tiongkok yang semakin paham akan potensi new destination atau next destination,” ujar Sesmen Kemenpar, Ukus Kuswara.
Bagi Kemenpar, klaim next destination ini sangat bagus. Karena China adalah salah satu pasar potensial, dan ditempatkan sebagai originasi utama bagi Indonesia. Sampai dengan bulan September 2016, China Traveller sudah menempati peringkat I, mengalahkan Singapore, Malaysia, Australia, Jepang dan Korea ke Indonesia. “Next destination itu memberi rasa optimis bagi kami, untuk mendatangkan wisman dari Tiongkok,” tutur Ukus Kuswara.
Menurut Ukus, outbound traveller Tiongkok itu sudah tembus 120 juta di tahun 2015 lalu. Mereka menyebar ke seluruh dunia, termasuk Negara-negara Eropa dan Amerika. Mereka juga ke Asia Tenggara, dan yang ke Thailand lebih dari 8 juta tahun 2015 lalu. “Yang ke Indonesia baru 1,2 juta saja, atau 1 persen dari seluruh wisatawan Tiongkok yang ke luar negeri,” ujar dia.
Ukus juga mengucapkan selamat kepada Menpar Arief Yahya, yang sekali menekankan bahwa Kemenpar harus berani berkompetisi, bersaing di level global. Karena itu harus senantiasa menggunakan standar global. “Kini, semakin banyak lembaga-lembaga internasional yang respek dan mengakui kinerja percepatan Kementerian Pariwisata RI,” katanya.
Apa yang membuat Travel Destination Wonderful Indonesia mendapat respons positif? Diakui sebagai yang terbaik oleh China Travel and Leisure? Yang utama, Wonderful Indonesia sudah mulai mendapatkan reaksi yang bagus dari pasar Tiongkok. Gambarannya sudah bisa dilihat di periode Januari – Agustus 2016. Di periode itu, kunjungan wisman Tiongkok mencapai 980.184 orang.
Angka itu mampu menggeser Singapura yang menyumbang 939.231 wisman ke Indonesia. Sebuah prestasi besar mengingat, Singapura tak pernah absen sebagai penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia. “Wisman Tiongkok sudah nomor satu. Dan beberapa bulan ini, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sudah menembus angka di atas satu juta wisman,” kata Ukus.
Nomor satu? Menggeser Singapura dan Australia sekaligus? Taktik l apa yang digunakan Wonderful Indonesia sehingga destinasi di Tanah Air bisa cepat dilirik wisman Tiongkok dan belahan dunia lainnya? Mengapa juga mereka bisa tergoda plesiran ke Indonesia? “Salah satu faktornya adalah kampanye hebat yang didukung Presiden Joko Widodo. Masyarakat Tiongkok dirayu untuk menikmati eksotisme alam dan keindahan budaya nusantara,” kata Ukus.
Faktor ini dinilai punya pengaruh besar mengingat outbound orang Tiongkok yang bepergian ke luar negeri di 2015 saja ada 120 juta orang. “Yang ke Thailand sudah 8 juta wisman. Ke Korea, Hongkong dan Jepang angkanya juga lumayan tinggi. Tapi yang ke Indonesia baru 1%, masih di angka 1,2 juta orang. Ini yang coba dikejar,” ujar Asisten Deputi Pemasaran Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu.
Hal lain yang ikut mempengaruhi adalah kebijakan Bebas Visa Kunjungan. Saat ini, sudah ada 169 negara yang sudah masuk ke dalam list Bebas Visa Kunjungan. Dan Tiongkok, Singapura, Australia serta Jepang yang ada di top 5 penyumbang wisman terbanyak ada dalam list BVK. “Sejak Perpres turun, Kemenpar langsung action menyosialisasikan kemana-mana. Dan itu kami promosikan juga,” tandas VJ – sapaan akrab Vinsensius Jemadu.
Implementasinya dikawal langsung oleh Menpar Arief Yahya. Semua lini dipelototi detail, dipaksa lari cepat, dipantau sampai ke ujung sampai realisasi konkret di lapangan. “Hasilnya ya seperti sekarang ini,” ungkapnya.
Deregulasi di sektor kepariwisataan juga terus dilakukan. Salah satu hasilnya adalah pencabutan cabotage untuk cruise, sehingga kapal pesiar dengan bendera asing boleh menaik-turunkan penumpang di pelabuhan di Indonesia. Ada lima pelabuhan yang sudah membuka cabotage itu, dari Belawan, Tanjung Priuk, Tanjung Perak, Benoa dan Makassar.
Deregulasi lain adalah CAIT – Clearance Approval for Indonesian Territory, yang membuat yachts harus mengurus izin 3 minggu untuk sailing ke perairan Indonesia. Saat ini sudah dicabut dan diganti dengan CIQP biasa, Clearance, Immigration, Quarantine dan Port saja. “Sekarang tinggal 3 jam saja, dan benchmark-nya Singapura, hanya cukup 1 jam. Kami sedang menuju ke sana,” kata VJ.
Setelah semua hal tadi, belakangan Wonderful Indonesia juga kian gencar beralih ke strategi go digital be the best. Menggunakan digital dalam semua aspek, dari pemasaran, sampai ke industri pariwisata. Setelah itu, memperkuat akses direct flight ke Indonesia. Salah satunya menjalin kerjasama dengan Singapore Airlines dan Silk Air yang sudah dilakukan di sela Leaders’ Retreat di Semarang, Senin (14/11).
Terakhir, ada program 100.000 homestay dengan arsitektur nusantara yang diharapkan bisa menjadi atraksi budaya yang khas sekaligus amenitas baru yang cepat dan murah. “Semua strategi Wonderful Indonesia sudah benar. Dan inilah hasil nyatanya. Kerja keras Wonderful Indonesia diakui China Travel and Leisure dengan perolehan award kemarin malam,” kata VJ.