Faber-Castell Produksi Pensil 100 Juta Batang Per Tahun
Jakarta, BP

PRODUK-President Director PT Faber Castell International Indonesia Yandramin Halim (batik biru) dan Factory Manager PT Faber Castell International Indonesia Mulyadi Gunawan (batik putih) saat memperlihatkan produk Faber Castell yang sudah selesai diproduksi, di Pabrik Marker, Bekasi, Senin (8/6).
Memproduksi pensil dengan bahan dasar kayu sebanyak 100 juta batang pensil per tahun tentunya membutuhkan bahan kayu yang cukup banyak, namun jika menggunakan kayu yang berasal dari hutan liar jelas akan berdampak pada keadaan bumi.
Setelah mengikuti Journalist Goes to Factory 2015 yang diselenggarakan Faber-Castell pada 7 sampai 9 Juni 2015, di Cikarang Barat, Bekasi, ternyata Faber-Castell International Indonesia (FCII) terbukti memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan memproduksi pensil yang bahan bakunya diperoleh dari hutan sendiri.
“Kami satu-satunya perusahaan pabrik pensil yang memiliki hutan sendiri. Hutan pertama di Brazil Tenggara, kemudian di kawasan Hutan Amazon seluas kurang lebih 10.000 ha,” ujar President Director PT FCII Yandramin Halim, Rabu (8/6).
Pria yang akrab di sapa Halim menjelaskan, The Forest Stewardship Council (FSC) memberikan anugerah penghargaan kepada hutan Faber-Castell. Bahkan, sertifikat Chain of Custody (CoC) juga menjamin bahwa asal kayu dapat dapat dilacak sejak dipanen sampai pensil jadi.
Dikatakan Halim, saat ini permintaan pasar terhadap produk Faber-Castell semakin membludak. Untuk itu, tahun ini Faber-Castell akan memperluas Pabrik Marker, di Cikarang Barat, Bekasi, yang sebelumnya seluas 7.200 meter menjadi 14 ribu meter.
“Kita telah selesai Ground Breaking perluasan pabrik. Kita ingin, pabrik ini dengan fokus sebagai Pabrik Marker yang dapat memenuhi permintaan pasar. Adanya perluasan ini akan dimanfaatkan sebagai gudang dan pabrik khusus marker spidol anak-anak hingga dewasa,” kata Halim.
Masih dikatakan Halim, saat ini Faber-Castell memiliki cabang di 120 negara dengan terdapat 15 fasilitas produksi serta 25 perusahaan perwakilan di seluruh dunia. Produk berkualitas dengan segmen harga tinggi dirancang di Jerman, pengerjaanya di Brasil dan Indonesia yang mendukung produksi dengan biaya distribusi produk yang rendah.
Ketika disinggung mengenai perkembangan saat ini apakah penggunaan pesil akan punah, Halim mengaku, tidak khawatir akan hal tersebut, karena dengan semakin canggihnya perkembangan komputer berdampak positif bagi perusahaannya.
“Kita tidak khawatir dengan perkembangan komputer, bahkan pesan kita cepat tersampaikan melalui media sosial saat ini seperti bagaimana menggunakan cara menggunakan pensil dan spidol yang kreatif melalui youtube,” jelas Halim.
Dijelaskan Halim, mengenai produksi lokal dan ekspor luar negeri dalam 20 tahun terakhir memicu Faber-Castell untuk terus melakukan inovasi dan saat ini semakin meningkat, apalagi adanya perluasan Pabrik Marker yang luasnya dua kali lipat dari sebelumnya.
“Perlu diketahui, Faber-Castell yang didirikan sejak tahun 1990 terus melakukan tingkat produksi karena setiap tahunnya penjualan produk Faber-Castell selalu meningkat,” urai Halim.
FCII, sambung Halim, merupakan anak dari perusahaan Faber-Castell yang berpusat di Jerman, tahun lalu produksi FCII mencapai satu triliun produksi, sebanyak 75 persen di ekspor ke lebih dari 30 negara yang tersebar di Asia-Pasifik, Afrika, Eropa dan Amerika, sedangkan sisanya disebarkan di dalam negeri. Bahkan, produksi Faber-Castell, tiap tahunnya bertambah mencapai 10 hingga 20 persen.
“Produksi Faber-Castell di Indonesia ini sama baik kualitasnya dengan produk Faber-Castell yang di produksi di Jerman. Jadi, kita patut berbangga karena produk pensil, spidol, pensil warna yang dipakai anak-anak di Indonesia sama baiknya yang digunakan anak-anak Jerman,” tutur Halim.
#rio