Makan Terpaksa Beli Sendiri

9

 

Violiga Maysuarli
Violiga Maysuarli

Lantaran kartu pengenal yang ia pegang bukanlah untuk atlet, ia terpaksa merogoh kocek pribadi untuk makan. Duh!

 

 

ATLET takraw Indonesia asal Sumatera Selatan, Violiga Maysuarli, meminta rekan-rekannya untuk mewaspadai Thailand pada SEA Games 2015 di Singapura.

Ia mengaku cukup mengenal kualitas petakraw asal Negeri Gajah Putih, lantaran pernah menghadapi mereka di Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN di Palembang, beberapa waktu lalu. Saat itu ia mengalami kekalahan dari Thailand.

Baca Juga:  Ratusan Crosser Ramaikan Ajang Trabas Alam Bumi Serasan Sekate

“Tapi sayangnya saya belum tahu partai pertama akan bertemu siapa, sebab drawing belum dilaksanakan,” ujarnya ditemui di Swiss Hotel, Singapura, Jumat (5/6).

Di Singapura, Violiga terus menjalani latihan selama dua kali sehari setiap pagi dan sore jelang turun dalam SEA Games 2015.

Terkait cuaca, ia mengaku tak menemui hambatan sama sekali. Cuaca di Singapura tak jauh berbeda dengan Palembang.

Hanya saja selama berada di Negeri Singa, ia menemui kesulitan lantaran kartu pengenal (ID Card) yang ia pegang, bukanlah untuk atlet. Melainkan buat pejabat dengan kode B. Mirisnya karena kesalahan ini, ia terpaksa merogoh kocek pribadi untuk makan.

Baca Juga:  M Adil Ditunjuk Jadi CDM Sumsel Untuk PON XIX 2016

“Di sini juga banyak sekali aturannya. Itu membuat kita sulit bergerak. Tapi saya rasa ini perlu ditiru untuk Asian Games 2018 di Palembang,” ucapnya.

Sekretaris Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Islah Taufik mengatakan, takraw putri menjadi unggulan Indonesia. Satu emas diharapkan berhasil disabet Violiga dan kawan-kawan. “Kita sendiri menargetkan dua medali emas,” tukasnya.

Baca Juga:  MotoGP Beralih ke Thalind, Riduan: Kita Tunggu Pernyataan Gubernur Sumsel

Violiga cs akan mulai bertanding pada akhir pekan ini. Persiapan terus dilakukan. Timnya mulai mewaspadai kekuatan Thailand dan Myanmar. Dua negara ini akan menjadi batu ganjalan bagi Indonesia bila tidak berhati-hati.

“Mereka cukup mengenal permainan Indonesia. Para atlet harus menjalankan instruksi pelatih,” jelasnya. O rizal effendi

Komentar Anda
Loading...