Mesin Harus Lebih Cepat Panas
Laskar Wong Kito butuh konsentrasi agar tidak kebobolan di babak awal.
Palembang, BP
Tiga ‘pertempuran’ Qatar National Bank (QNB) League, telah dijalani Sriwijaya FC (SFC).
Laskar Wong Kito telah menjamu Pelita Bandung Raya (PBR) dan Semen Padang (SP) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, dengan hasil imbang 1-1 dan 2-2. Laga tandang perdana melawan Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) pun berakhir imbang 3-3.
Tiga partai yang telah dijalani, enam gol bersarang ke gawang Laskar Wong Kito, separuh dicetak di menit awal. Mesin SFC belum panas menghadapi serangan lawan.
“Kami bermain terlalu terbuka dan sering kebobolan saat pertandingan baru berjalan,” ujar Pelatih Kepala SFC Benny Dollo, Kamis (16/4).
Karena pemain belakang lamban panas, lawan lebih mudah melewati pertahanan dan mencetak gol. Hal itu menjadi pekerjaan rumah yang harus dapat diselesaikan Benny Dollo alias Bendol.
“Pemain hanya lengah saja awal babak pertama, pemain hanya butuh konsentrasi,” kata Bendol.
Saat partai pemanasan jelang turun dalam pertandingan, pemain sudah harus sangat panas. Setelah mesin panas, pemain butuh konsentrasi dan tidak kecolongan di babak pertama.
Kecolongan di babak pertama, dapat menjatuhkan mental pemain. Karena itu, sangat penting dapat menghindari kebobolan babak pertama.
“Tapi kami apresiasi juga mental pemain, meski sering ketinggalan pemain mampu bangkit dan mengejar keteringgalan,” kata Bendol.
Hal paling mencolok di dialami SFC saat melawan PSM. Terjadi saling kejar antara Laskar Wong Kito dengan Juku Eja. Hingga pada akhirnya, Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan mampu mengejar ketertinggalan dan skor berakhir imbang 3-3.
Salah satu kunci dari keberhasilan itu tak lepas dari mental juara yang dimiliki para hulubalang SFC. “Kami mampu menghadapi tekanan, mental pemain sudah sangat baik sekali, tapi lebih baik lagi kalau pemain dapat konsentrasi sejak babak pertama,” ujar Bendol.
Asisten Pelatih SFC Hartono Ruslan menambahkan, dari tiga partai yang telah dijalani, statistik permainan terus meningkat.
Permainan terbaik Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan terjadi saat melawan PSM di Makassar pada Sabtu (11/4) lalu. Permainan jauh lebih stabil, kompak, dan sangat padu.
“Tapi pertahanan memang masih perlu dibenahi, itu tak hanya lawan PSM Makassar, sebelumnya juga masih bermasalah pada pertahanan,” kata Hartono.
Karena itu, kata Hartono, pihaknya membidik sejumlah klub di luar Palembang. Uji tanding dan pemusatan latihan diperlukan untuk membenahi tiga lini permainan yang kerap berantakan saat pertandingan. Selain itu, pemusatan latihan maupun uji laga dimaksudkan untuk senantiasa memanaskan fisik pemain.
“Sepulang dari Makassar, kami memilih minimal satu kali ujicoba, tim apa yang akan melawan kita belum ditentukan,” kata Hartono.
Hartono merekomendasikan SFC menjajal klub di Bangka Belitung. Di kepulauan itu, timnya juga akan menjalani pemusatan latihan sembari refreshing. “Soal lawan siapa, akan kami koordinasikan dengan manajemen, secepatnya karena masih menunggu jadwal terbaru dari PT Liga,” katanya. #zal