Palembang, BP
Even internasional Asian Canoe yang bakal digelar di Palembang pada November 2015 tinggal hitungan bulan. Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Sumsel selaku panitia terus menggeber persiapan, termasuk mendesak KONI Sumsel segera mencairkan dana yang diajukan.
“Kita sudah mengajukan permintaan dana kepada KONI Sumsel sebulan yang lalu dan sampai sekarang belum ada kabarnya,” ujar Eva Ruliyaning, Sekretaris Podsi Sumsel, Senin (6/4).
Eva menambahkan bahwa di dalam mata anggaran yang diajukan berisi kebutuhan kepanitiaan, termasuk perahu yang harus diimpor dari Eropa. “Selain dayung seperti yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, kita juga butuh tiga dermaga apung yang diletakkan di garis start, tengah, dan di titik finis,” ujarnya.
Disinggung mengenai besaran yang diajukan, ia enggan membeberkan lebih spesifik. Menurutnya dana yang dibutuhkan selain dari anggaran pusat juga diharapkan dari KONI Sumsel. “Berapa ya, kalau tidak Rp2 miliar ya Rp20 miliar. Saya mendesak KONI agar cepat karena logistik peralatan yang dibutuhkan harus inden. Perahu kalau bisa diimpor dari Eropa yang memang kualitasnya bagus. Sedangkan dermaga bisa dibeli di dalam negeri,” ujarnya.
Dikatakan, event yang diikuti sedikitnya 30 negara Asia ini akan memperebutkan 36 medali dari 12 kelas pertandingan, putra dan putri. “Ada kelas Kaya 1, 2 dan 4 putra dan putri dan Canoe 1, 2 dan 4 jadi semua 12 kelas pertandingan,” ucapnya.
Sayangnya even yang akan berlangsung sepuluh hari itu tidak menyertakan atlet Sumsel. Untuk diketahui, pelaksanaan even ini berbarengan dengan Kongres Asian Canoe dan Kualifikasi PON. “Ada tiga kegiatan. Selain kejuaraan Asian Canoe, kita juga akan gelar Kongres ACF dan Kejurnas Dayung atau PraPON,” pungkasnya. O sug