April, Tender Masjid Raya Sriwijaya
Palembang, BP
April ini, pembangunan Masjid Sriwijaya yang termasuk dalam kompleks Islamic Center memasuki tahap tender. Ditargetkan, Juli 2017 masjid dalam tahap penyelesaian.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PU CK) Sumsel Eddy Hermanto mengatakan, tahap awal merupakan pembangunan fisik masjid diatas tahan seluas 20 hektar. Pembangunan ini menggunakan dana Rp500 miliar yang bersumber dari hibah Pemprov Sumsel dan pemerintah kabupaten/kota.
“Mulai lelang minggu depan. Desainnya tidak berubah dan groundbreaking diupayakan pada awal Juni,” kata Eddy usat rapat bersama Gubernur Sumsel di Griya Agung, Kamis (2/4). Pihaknya menggunakan sistem multiyears untuk pembangunan masjid ini dengan target penyelesaian pada Juli 2017 mendatang.
Di tengah-tengah pembangunannya nanti, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, tutur Eddy, akan bergerilya ke negara-negara Islam di Timur Tengah untuk meminta bantuan dana dalam pembangunannya.
Kepala Biro Hukum dan HAM Pemprov Sumsel Ardani menuturkan, pihaknya tengah menyempurnakan dasar hukum untuk pembangunan Masjid Sriwijaya beserta fasilitasnya.
Pemprov Sumsel memerlukan adanya dasar hukum berbentuk perda karena nantinya akan membutuhkan hibah dana dari pemprov dan kabupaten kota. “Perda-nya sudah selesai,” tuturnya.
Sementara itu, Sekjen Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya Palembang, Prof Marwa M Diah menjelaskan, Masjid Sriwijaya nantinya akan dijadikan islamic center. Selain tempat ibadah, di dalamnya juga akan dibangun boarding school, asrama, dan laboratorium penelitian peradaban islam, dan pusat kegiatan bisnis syariah.
“Masjid Sriwijaya ini akan dibangun dengan tema Green Building. Teknologi dan fasilitas yang ada di lingkungan Masjid Sriwijaya dibuat ramah lingkungan seperti menggunakan listrik yang berasal dari tenaga solar (energi matahari) sekaligus dalam rangka penghematan listrik. Bangunannya pun futuristik dan dapat bertahan hingga ratusan tahun,” paparnya.
Ia pun menjelaskan, masjid ini telah digagas lima tahun lalu oleh tokoh penting Sumsel seperti H Taufik Kiemas (alm) dan Prof Jimly A Siddik. Masjid yang berlokasi di Jakabaring itu akan dibangun di areal seluas 20 hektar. Masjid tersebut dibangun tiga lantai dengan arsitektur modern.
Ia pun menjelaskan, beberapa negara Islam yang menjadi donatur masjid raya tersebut diantara Saudi Arabia, Qatar, dan Uni Emirat Arab dengan total anggaran lebih dari Rp 1,5 triliun. “Kalau ditotal sekarang bisa dua atau tiga kali lipatnya. Jadi sudah siap dibangun,” tukas Marwah.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan akan meminta bantuan kepada negara islam sahabat untuk pembangunan masjid. Namun sebelumnya, fisik masjid harus dibangun dulu.
“Hal ini kita lakukan agar mereka percaya dan yakin untuk membantu. Kalau belum ada wujudnya atau masih setengah jadi seperti saat ini, maka masih terlihat rawa dan kemungkinan akan susah mendapatkan bantuan dari negara-negara timur tengah ini,” ungkap Alex. #idz