Palcomtech Gelar ‘Student Party’ Fotografi

Palembang, BP
Setiap tahun Palcomtech menggelar Student Party. Namun, Student Party 2014 kali ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya dengan adanya workshop fotografi. Pada kesempatan tersebut peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat luas bisa belajar fotografi langsung bersama Maestro Fotografi Indonesia Darwis Triyadi.
“Siapa yang tidak mengenal nama besar dari dunia fotografi Indonesia yakni Darwis Triyadi. Orang terkenal yang hebat dan jago mengenai fotografi. Jadi mereka berkesempatan untuk belajar langsung tentang fotografi. Kemudian uniknya lagi ini pertama kalinya kita mengadakan seminar dan workshop secara terbuka di mall,” ujar Owner Palcomtech Hendri, di sela-sela Student Party 2014, di Palembang Indah Mal (PIM), Sabtu (29/3).
Menurut Hendri, Student Party ke-9 ini sudah menjadi program tahunan sejak pertama kali diadakan pada 2005 lalu dan setiap tahunnya mengusung tema yang berbeda, seperti tahun ini bertemakan ‘Art Attack Music, Photography and Design Festival’. Pasalnya, pihaknya terus berupaya memberikan kegiatan yang memiliki nilai edukasi, seni maupun olahraga.
Ditambahkan dia, kegiatan yang diadakan selama tiga hari (29-31 Maret) diikuti penampilan band dari kalangan anak muda Kota Palembang dan luar Kota Palembang seperti Prabumulih dan Pagaralam. Selain itu, ada juga Parade Putih Abu-Abu penampilan dari sejumlah SMA di Kota Palembang baik negeri maupun swasta.
“Mereka ini menampilkan bakat dan keterampilannya melalui paduan suara, modern dance, traditional dance dan teater. Tidak ketinggalan juga ada penampilan dari anak TK dan SD. Kita melibatkan dari anak-anak hingga remaja ini sekaligus mengenalkan dunia IT (Informasi Teknologi-red) kepada masyarakat luas,” jelasnya.
Sementara itu, Maestro Fotografi Indonesia Darwis Triyadi yang menjadi nara sumber workshop fotografi mengatakan, belajar fotografi itu unik. Apalagi yang namanya foto sudah menjadi kebutuhan yang mutlak, sudah menjadi life style. Pasalnya, peralatan komunikasi atau gadget pasti akan ada kamera yang bagus, namun jika tidak memahaminya itu akan percuma saja.
“Di sini kita belajar memahami itu yg penting. Kalau bicara fotografi berarti bicara cahaya, harus benar-benar memahami arti cahaya. Nah, memahami cahaya berarti bicara tentang bagaimana pendalaman kita tentang mencoba cahaya itu sendiri, melihat cahaya, mata kita sebuah aset dari tuhan yang mampu melihat cahaya yang sebenar-benarnya,” urainya.
Ketika sudah melihat cahaya, merasakan cahaya. Setelah selesai dengan masalah cahaya, baru lakukan memotret. Apapun obyeknya di bungkus dengan satu nilai rasa. Selain itu juga dituntut menguasai alat yang digunakan.
“Maksudnya kalau bicara foto dalam ruangan berarti ya harus diperhatikan ketika kita memakai artificial light dan jangan lupa bicara cahaya berarti mengikuti acuan matahari, sinar matahari datang dari satu arah. Jadi usahakan tidak ada 2 cahaya tertumpuk pada satu arah, apalagi kalau lebih dari itu, karena matahari kan satu bukan tujuh,” pungkasnya. #rio