TNI Tidak Boleh Gamang

18

Kayuagung, BP

Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayor Jendral Bambang Budi Waluyo menegaskan, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak boleh gamang atau ragu-ragu dalam menjalankan tugas di lapangan. Demikian ditegaskannya saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (12/3).

Dihadapan Bupati OKI, Iskandar SE beserta pejabat jajaran Pemkab OKI dan Dandim 0402/OKI, Letkol Inf M Arif Suryandaru beserta jajaran, Pangdam berkali-kali menegaskan bahwa dalam menjalankan tugas di lapangan, prajurit TNI tidak boleh gamang atau ragu-ragu.

“Kegamangan itu harus dihindari, namun kita harus memahami permasalahan yang ada dan cepat bertindak. Contohnya, saat di lapangan prajurit melihat ada penjambretan atau pencurian, prajurit itu harus bisa menangkap pelakunya, sebab kalau harus melapor ke polisi dulu ya pelakunya keburu kabur,” ujarnya.

Selain itu, kata Pangdam, setiap prajurit TNI termasuk Babinsa harus memahami wilayah tugasnya masing-masing, pahami geografi, demografi, potensi wilayah dan termasuk perbatasan-perbatasan suatu wilayah.

Baca Juga:  TNI AU Turunkan Paksa Pesawat Asing Lewati Batas Wilayah

“Jika suatu wilayah memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang banyak, maka daerah itu kemungkinan akan timbul suatu konflik, maka itu harus dipahami oleh setiap prajurit TNI sehingga kemungkinan timbulnya suatu konflik bisa dihindari, begitu juga dengan adanya aktifitas terorisme, jangan sampai nanti konflik atau kelompok teroris melakukan latihan di suatu desa Babinsanya tidak tahu,” tegas Pangdam.

Dikatakannya, antara aparat penegak hukum baik TNI maupun Polri juga perlu sinergitas dengan pemerintah daerah dalam berbagai persoalan berkaitan dengan pembangunan. “Jika selama ini antara Kodim 0402, Polres dan Pemkab OKI terlah terjalin sinergitas, maka perlunya penguatan, karena ini modal awal dalam pembangunan. Dan ciri daerah yang akan maju yakni berbagai elemen bersatu dan bersinergi dalam pembangunan,” jelasnya.

Baca Juga:  378 Kasus Menonjol Jadi PR Polres OKI

Pangdam juga menekankan kepada jajaran Kodim 0402/OKI untuk tidak melakukan politik praktis, serta bersikap tidak netral dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang.

“Tapi bukan berarti prajurit TNI tidak memahami apa dan bagaimana itu politik. Dalam Pemilihan Legislatif April nanti memang kita diminta bantuan untuk ikut mengamankannya, tetapi ingat, anggota TNI diharamkan untuk menyentuh kotak suara, jarak prajurit dengan TPS harus lebih kurang 100 meter, ini untuk menghindari tanggapan bahwa TNI tidak netral,” bebernya.

Sementara itu, Bupati OKI, Iskandar SE menyambut baik dengan adanya penguatan sinergitas antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah dalam pembangunan, karena pembangunan di Kabupaten OKI tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya sinergitas yang kuat.

Baca Juga:  Jenderal Andika Perkasa Disetujui DPR RI Jadi Panglima TNI, Ini Profilnya

“Kabupaten OKI wilayahnya paling luas diantara kabupaten/kota di Sumsel, apalagi penduduk OKI mencapai 900 ribu jiwa. Tanpa adanya sinergitas, mustahil situasi di Bumi Bende Seguguk ini bisa terus kondusif. Untuk itu, kami harapkan sinertitas antara TNI-Polri khususnya Kodim 0402 dan Polres OKI untuk terus bekerjasama dalam melaksanakan pembangunan di wilayah yang kita cintai ini,” tukas bupati.

Di sela-sela kunjungannya ke Makodim 0402 OKI, Pangdam menyerahkan bantuan kepada jajaran Kodim 0402 berupa uang Rp15 juta, yang diterima langsung oleh Dandim 0402, Letkol Inf M Arif Suryandaru. Bantuan tersebut agar bisa digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan olahraga, karena menurut Pangdam, kesehatan adalah hal utama dan harus diutamakan. #ros

Komentar Anda
Loading...