Dari Belanda ke Palembang: Perjalanan Berteley Menelusuri Asal Usulnya di Plaju

40
Palembang kedatangan seorang tamu istimewa dari Belanda, Berteley, yang memiliki hubungan mendalam dengan kota  Palembang di masa lalu. Tak banyak yang tahu, pria kelahiran Plaju pada 12 April 1948 ini, menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahirannya setelah 76 tahun meninggalkan Indonesia. (BP/ist)

Palembang, BP- Palembang kedatangan seorang tamu istimewa dari Belanda, Berteley, yang memiliki hubungan mendalam dengan kota  Palembang di masa lalu. Tak banyak yang tahu, pria kelahiran Plaju pada 12 April 1948 ini, menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahirannya setelah 76 tahun meninggalkan Indonesia.

Dia datang bersama dengan 2 temannya yaitu Simon yang juga dari phd Tourism di Australia, Abdul dari Prancis, dan tour guide Palembang Diana dan Zaim  membantu Berteley untuk mencari jejak kelahirannya di Plaju, Kamis (5/12).
Berteley memulai perjalanan untuk mencari jejak sejarah kelahirannya di kawasan Plaju, sebuah daerah yang kaya dengan kenangan masa lalu baginya.
Berteley yang lahir 12 April 1948 silam ini bercerita bahwa dua tahun setelah dia dilahirkan tepatnya tahun 1950, dia dan keluarga meninggalkan Indonesia ke negeri Belanda dimana saat itu usianya baru 2 tahun. Saya kesini  di tahun 2024 untuk mencari jejak kelahiran saya di Plaju,” ujar Berteley, mengenang masa kecilnya yang tertinggal jauh di belakang.
Berteley mengaku kalau ayahnya adalah seorang  Tentara Belanda di Palembang , namun ketika ditanya pangkat terakhir ayahnya tersebut Berteley enggan menjawabnya.
Diawali dengan mencari jejak kelahirannya di Plaju. Berteley memulai dari Rumah Sakit Pertamina yang dahulunya bagian dari  Rumah Sakit BPM Plaju tempat dimana diduga dia dilahirkan.
Sesudahnya mencari tempat dimana dia di baptis di gereja katolik yang sekarang menjadi gereja santo yosep Plaju.
Untuk mencari keterangan pencatatan sipil d zaman Belanda, Berteley dan kawan-kawan berkesempatan mengunjungi  Office Museum yang terletak di Gedung Ledeng atau sekarang menjadi kantor Walikota Palembang dan disambut oleh Kepala Kabid Aset Palembang  Surahman Nata yang sempat memperlihatkan penemuan prasasti pembangunan dan peresmian kantor Walikota Palembang waktu zaman Belanda.
Berteley sendiri mengaku  memiliki usaha dan mengajar di  negara Prancis dan tinggal di Prancis.
Palembang kedatangan seorang tamu istimewa dari Belanda, Berteley, yang memiliki hubungan mendalam dengan kota  Palembang di masa lalu. Tak banyak yang tahu, pria kelahiran Plaju pada 12 April 1948 ini, menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahirannya setelah 76 tahun meninggalkan Indonesia. (BP/ist)

“Berteley dan kawan-kawan berkesan dengan cerita bagaimana prasasti tersebut dapat ditemukan kembali ” kata tour guide Palembang , Zaim .

Baca Juga:  Fraksi PKS DPRD Palembang Harapkan Pemkot Palembang Tingkatkan Kearifan Berbasis Kebudayaan
Sebagai seorang Belanda yang lahir di Indonesia pada masa transisi, Berteley menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah.
 Ia mengimbau kepada generasi muda dan masyarakat luas untuk terus menghargai dan melestarikan aset sejarah yang ada, baik itu bangunan bersejarah, prasasti, atau dokumen-dokumen penting.
 Kunjungan Berteley ke Palembang bukan hanya perjalanan pribadi untuk mencari asal-usul, tetapi juga sebuah refleksi tentang bagaimana sejarah, budaya, dan ingatan masa lalu saling terhubung.
 Dia juga mengapresiasi office museum yang ada sebagai tambahan informasi.#udi
Komentar Anda
Loading...