Palembang, BP- Salah satu peninggalan sejarah yang kini terlantar dan kondisinya memprihatinkan adalah rumah limas pahlawan nasional dr. A.K. Gani di Jalan Merdeka, Palembang .
Rumah limas tersebut merupakan rumah yang dipakai singgah Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno saat mendapatkan pengasingan dari pihak kolonial Belanda.
Kini rumah tersebut terancam roboh lantaran tidak ada perhatian dari Pemkot Palembang untuk menyelamatkan bangunan bersejarah tersebut.
Hal tersebut dikemukakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (FH Unsri), Raden Muhammad Ikhsan,SH,MH mengaku prihatin dengan bangunan cagar budaya di Palembang yang kondisinya memperihatinkan.
Ikhsan mencontohkan salah satu bangunan bersejarah yang nyaris punah adalah rumah singgah yang di saat masa pergerakan kemerdekaan pernah menjadi tempat tinggal sementara Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Ir Soekarno dan keluarga.
Rumah yang sebelumnya difungsikan sebagai bangunan SMA Veteran Palembang ink berada di Jalan Merdeka persis di samping Gedung Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumsel.
“Rumah itu merupakan persinggahan Presiden Soekarno dan keluarganya saat dijemput Gubernur Dr AK Gani dari pengasingannya di Padang,” sebut Ikhsan saat bertanya saat reses anggota DPRD Sumsel Dapil 1 Kota Palembang di halaman Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri), Bukit Besar Palembang, Senin (2/12).
Reses tahap I tahun 2024 yang berlangsung mulai dari tanggal 2 hingga 9 Desember 2024.Anggota DPRD Sumsel yang terdiri dari H. Chairul S Matdiah SH (Demokrat) selaku koordinator reses, Abdullah Taufik, SE., MM (Gerindra), Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos (Golkar), Muhammad Toha, S.Ag (PKS), Ir. Romania Hidayati (PDI-P), dan Firmansyah Hakim, SH.
Menurut Ikhsan yang juga dikenal sebagai seorang pemerhati sejarah ini, berdasarkan pengakuan Ibu Sri Suroso sebelumya rumah tersebut ada di Jalan TP Rustam Efendi Kelurahan 17 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT)-1.
“Sudah beberapa kali saya sampaikan agar rumah ini disematkan karena terancam roboh. Akibat tak adanya perhatian pemerintah, baik Pemkot Palembang maupun Pemprov Sumsel tapi tidak ada yang peduli. Ini kesempatan saya sampaikan kalau sudah disampaikan artinya lepas tanggungjawab saya,” kata Ikhsan yang menyebut di beberapa daerah seperti di Bengkulu, Ende Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Padang Sumatera Barat (Sumbar) cagar budaya ini begitu mendapatkan perhatian pemerintah setempat.
Menanggapi keluhan terkait keberadaan cagar budaya yang tak mendapatkan perhatian pemerintah ini, Koordinator Reses DPRD Sumsel Dapil Sumsel 1, Chairul S Matdiah menyebut masalah kebudayaan dan cagar budaya harus mendapatkan perhatian dan skala prioritas utama.
“Usulan ini akan kami catat dan dimasukkan untuk kemudian disampaikan ke ke sidang paripurna. Tapi memang ini hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius,” katanya.#udi