Prasasti Kantor Ledeng Buatan Belanda Asli yang Jadi Kantor Walikota Palembang , Ditemukan Tanpa Sengaja Ditemukan  Oleh Tukang

41

Prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor Wali Kota Palembang buatan Belanda asli, ditemukan tanpa sengaja oleh salah satu tukang yang sedang mengerjakan Office Museum di sisi kiri Gedung Ledeng atau Kantor  Walikota Palembang, pada saat ingin menempelkan replika prasasti di dinding Kantor Wali Kota Palembang di Jalan Merdeka, Kamis (28/11).(BP/udi)

Palembang, BP- Prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor Wali Kota Palembang buatan Belanda asli, ditemukan tanpa sengaja oleh salah satu tukang yang sedang mengerjakan Office Museum di sisi kiri Gedung Ledeng atau Kantor  Walikota Palembang, pada saat ingin menempelkan replika prasasti di dinding Kantor Wali Kota Palembang di Jalan Merdeka, Kamis (28/11).

Selain  itu diduga  ada juga ditemukan  prasasti di sisi kanan Gedung Ledeng atau Kantor  Walikota Palembang namun belum dibongkar seluruhnya  lantaran harus memindahkan  kotak meteran PLN dari lokasi.

Batu prasasti yang menceritakan tentang pembangunan kantor ledeng Palembang, adapun naskah yang tertulis di Prasati tersebut adalah :

DE GEMEENTERAAD

VAN PALEMBANG

BESLOOT IN ZIJN ZITTING

VAN DEN 8 STEN MAART

VAN HET JAAR 1928

TIJDENS HET BESTUUR

VAN BURGEMEESTER

D.E.E JLE COCO DARMANDVILLE

TOT DEN AAMLEG VAN DE

DRANK WATERLEIDING VAN PALEMBANG.

IN DE ZITTING VAN DEN 26 STEN AUGUSTUS

VAN HET VOLGENDE JAAR WERED TIJDENS

HET BESTUUR VAN BURGEMEESTER

D,R.C.A.F.J NESSEL VAN LISSA

BESLOTEN DEN WATERTOREN

MET EEN NEIUW RAADHUIS

TOT EEN GEHEEK TE VEREENIGEN.

HET WERK WERD OVEREEBKOMSTIG

DIENS PLANNEN AANGENOMEN DOOR

Ir. S.S.NUIJF

DIE HET TOT STAND BRACHT

IN SAMENWERKING MET DE

HOLLANDSCHE BETON Mij.

DE WATERLEIDING WERD IN GEBRUIK GENOMEN

OP DENISTEN JUNI VAN HET JAAR 1931.

DEZE GEDENKSTEEN WERD GEPLAATST

IN AUGUSTUS 1932 TEN TIJDE

DAT HET BURGENEESTERSCHAO

WERD WAARGENOMEN DOOR

  1. F.C.Van LIER.
Baca Juga:  SMB IV Ajak Masyarakat Palembang Memahami Sejarah Perjuangan SMB II

 

Artinya:

DEWAN KOTA

PALEMBANG

MEMUTUSKAN DALAM SIDANGNYA

PADA TANGGAL 8 MARET

TAHUN 1928

SELAMA MASA PEMERINTAHAN

WALI KOTA

D.E.E. JLE COCO DARMANDVILLE

UNTUK PEMBANGUNAN

SALURAN AIR MINUM DI PALEMBANG.

DALAM SIDANG TANGGAL 26 AGUSTUS

TAHUN BERIKUTNYA, SELAMA

MASA PEMERINTAHAN WALI KOTA

D.R.C.A.F.J. NESSEL VAN LISSA

DIPUTUSKAN UNTUK MENGGABUNGKAN

MENARA AIR DENGAN BALAI KOTA YANG BARU.

PEKERJAAN INI DITERIMA SESUAI DENGAN

RANCANGAN YANG DIUSULKAN OLEH

Ir. S.S. NUIJF

YANG MENGERJAKAN PROYEK INI

BERSAMA DENGAN

HOLLANDSCHE BETON Mij.

SALURAN AIR INI MULAI DIGUNAKAN

PADA TANGGAL 1 JUNI TAHUN 1931.

BATU TANDA INI DITANAM

PADA BULAN AGUSTUS 1932, PADA SAAT

MASA PEMERINTAHAN WALI KOTA

YANG DIJALANKAN OLEH

Ir. F.C. Van LIER.

Menurut Wiji, tukang yang pertama kali menemukan Prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor Wali Kota Palembang buatan Belanda menjelaskan , penemuan tersebut sekitar pukul 10.00.

“ Rencananya saya mau memasang replika Prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor Wali Kota Palembang buatan Belanda, pas mau bobok. Kami kira awalnya prasasti candi, ternyata tulisan. Batu granit ini pahatan asli, prasasti ini jenis andesit dengan partikel lebih halus, aku lalu komfirmasi dengan pak Totok  lalu pak Totok komfirmasi dengan anggota Tim TACB Kemas Ari Panji ,”  katanya.

Wiji , tukang yang menemukan prasasti pendirian Gedung Ledeng. (BP/udi)

Dan diputuskan prasasti asli tetap di pertahankan  sedangkan replika Prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor Wali Kota Palembang buatan Belanda di pasang di dalam Office Museum .

Baca Juga:  Awal 2022, Anis Matta Akan Gelar Roadshow Kolaborasi ke Wilayah Sumatera

Wiji menduga , prasasti asli tersebut di tutupi semen saat Palembang di kuasai oleh Jepang di tahun 1942.

“ Karena Jepang khan tidak suka dengan Belanda jadi prasasti tersebut di semen oleh Jepang, sama yang sebelah kanan juga ada juga yang di semen oleh Jepang namun belum ketahuan apakah ada prasasti tapi sudah di bongkar sedikit terlihat batu marmer prasastinya,” katanya warga Prumnas ini.

Atas penemuan kembali prasasti asli Prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor Wali Kota Palembang buatan Belanda rencananya sekitar lokasi akan dijadikan spot poto.

“Nanti di kasih teras  sekitar  1 meter 20 depannya ada prasasti pemugaran ini yang akan ditandatangani Pj Walikota Palembang trus disini buat jalan dan di kasih tangga sehingga bisa  menjadi spot poto, “ katanya.

Saat ini kondisi prasasti masih bagus dan tetap asli, namun memang dalam perawatan harus diberi anti jamur agar tulisan Belanda itu tampak jelas.

Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang Kemas Ari Panji membenarkan adanya penemuan  Prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng Kantor Wali Kota Palembang buatan Belanda yang asli.

“Baru pagi tadi ketemu. Jadi kami sedang menyelesaikan properti untuk pembangunan museum di sini (kantor wali kota),.Saat mau menempelkan replika, ternyata yang asli ada. Tukang yang bekerja langsung melapor (ke tim TACB),”  katanya,

Semula prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng tidak diketahui oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dan tukang pekerja yang membantu pengerjaan revitalisasi Kantor Wali Kota Palembang.

Baca Juga:  Ombudsman Sumsel Minta Pelayanan Publik Belum Wajibkan Sertifikat Vaksin

Prasasti ditemukan setelah pekerja membobok dinding kanan di pintu masuk Kantor Ledeng. Prasasti tersebut tertutup plester warna putih.

Prasasti dengan tinggi sekitar 2 meter itu merupakan batu granit dengan pahatan tulisan Belanda yang menunjukkan sejarah dan bukti Kantor Ledeng didirikan hingga diresmikan sekaligus menjadi bukti bahwa Ir. S. Snuijf, orang Belanda yang mendesain bangunan itu.

“Kondisi aslinya ditutup plester tipis, saat pekerja ingin mengerjakan revitalisasi, dibor dinding ternyata ada (prasasti), karena dibor ada bagian yang rusak, tapi nanti akan diperbaiki,” kata Ari Panji.

Tulisan pahatan dari prasasti yang ditemukan menunjukkan bahwa tahun Kantor Ledeng di Palembang berdiri pada 1928. Usia kantor wali kota ini tepat 100 tahun pada 2028 mendatang. Prasasti tersebut juga membuktikan bahwa Wali Kota Palembang pernah dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.

Ari Panji menegaskan, prasasti itu menjadi saksi sejarah pembangunan gedung Wali Kota Palembang di Jalan Merdeka yang tercatat sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, yakni tahun 1929 hingga 1930. Tertulis dalam bahasa Belanda, Kantor Ledeng diresmikan tahun 1932.

“Kami bersyukur ketemu yang asli. Sebagai anggota TACB Palembang melaui pak Wiji dan Pak toto yang bekerja di sini, kami bisa menemukan peninggalan sejarah dan bukti pembangunan Belanda,” katanya.#udi

 

 

 

 

Komentar Anda
Loading...