Palembang, BP- Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 3, Yudha Pratomo Mahyuddin- Baharuddin telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi debat kedua pada Rabu (6/11) mendatang.
Diketahui, debat kedua Pilkada Palembang 2024 akan digelar di Hotel Novotel Palembang pukul 19.00 Wib.
Dalam debat kedua itu dikhususkan panggung debat bagi calon Wakil Walikota Palembang yang ada, meski tetap didampingi calon Walikotanya.
“Untuk tema dan sub tema masih dirumuskan tim perumus, ” kata Komisioner KPU Palembang Divisi Sosialisasi dan Parmas Devi Yulianti, Minggu (3/11).
Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 3, Yudha Pratomo Mahyuddin- Baharuddin sendiri mengaku siap melaksanakan debat kedua itu, dan sudah melakukan persiapan.
“Debat kedua pada 6 November dan dikhususkan calon wakil walikota, namun saya yakin calon Walikotanya juga akan ada disitu, walaupun porsinya di kedepankan pada Wakil Walikota, ” kata Yudha usai menghadiri pembukaan Muktamar Kerukunan Keluarga Palembang (KKP) ke VI di aula lantai III DPRD Sumsel, Sabtu (2/11).
Dijelaskan Yudha, persiapan khusus pastinya diberikan kepada calon Wakilnya Baharuddin, dan sudah beberapa hari lalu dikatakan Yudha, Baharuddin sudah melakukan persiapan selama ini.
“Alhamdulillah pak Bahar sudah sejak satu minggu yang lalu, sudah melakukan FGD (Forum Group Diskusi) dengan para ahli sesuai bidang, untuk debat kedua, ” kata Ketua DPC Partai Demokrat Palembang ini.
Meski tidak mengetahui secara detail tema debat nanti, Yudha mengaku tema dan sub temanya tidak berbeda jauh dengan tema debat pertama lalu.
“Temanya (debat kedua) mirip- mirip (debat pertama), ada infrastruktur, pendidikan, good goverment. Muda-mudahan (sukses) , karena sudah kita pelajari dan diskusikan dengan para ahli di bidang masing-masing, ” katanya.
Di sisi lain, menyikapi sejumlah survei yang dirilis lembaga survei selama ini yang menempatkan Yudha- Bahar di posisi buncit, ia tak mempermasalahkannya, mengingat pihaknya memiliki survei internal sendiri yang jadi rujukan.
“Survei ini macem-macem, ada yang untuk menggiring opini. Nah, kita tidak tahu survei yang beredar ini, apakah dibuat untuk kepentingan dengan objektifitas yang tinggi, atau memang dibuat untuk menggiring opini publik, ” katanya.
Akan tetapi diungkapkan Yudha, kalau melihat survei yang diduga-duga tidak tahu kebenarannya, maka pihaknya tetap berpatokan pada survei internal sendiri, untuk jadi bahan evaluasi bagi mereka untuk meraih kemenangan nanti.
“Jadi, kami tahu di mana posisi kami sebenarnya berdasarkan survei internal kami, jadi tidak terlalu menganggap bahwa survei yang ada objektif karena, yang benar itu dilakukan langsung door to door ke lapangan, dan ada survei internal kita, ” katanya.#udi