H Alex Noerdin
Palembang, BP–Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin mengatakan, bukit Sigutang adalah situs sangat bersejarah.
“Tapi kita hanya bisa pertahankan berapa hektar karena selebihnya sudah diokupasi penduduk, ya sudah biarkan saja,” kata Gubernur usai ditemui di DPRD Sumsel, Senin (12/3).
Mengenai revitalisasi yang dilakukan pihak Dinas Pariwisata Sumsel terhadap Bukit Siguntang Gubernur menilai, tidak ada masalah.
Selain itu Gubernur mengaku, sejumlah arkeolog membantu zonasi Bukit Siguntang.
“Pak Bambang (Bambang Budi Utomo) itu sejak aku belum jadi bupati sudah berkawan, jadi dari dulu, dia tahu persis bagaimana arkeologi, benda-benda dilindungi di Sumsel, kita banyak mendapat bantuan, dia membawa ahli dari Prancis dan sebagainya,” katanya.
Sebelumnya dengan usianya yang mencapai 1.314 tahun sudah sewajarnya Palembang melakukan pengembangan kota dengan kajian cagar budaya terlebih dahulu. Selama ini kajian cagar budaya tidak dilakukan dalam pengembangan kota Palembang.
Alex Noerdin sangat mendukung dilakukan kajian cagar budaya di tiap kabupaten dan kota di Sumsel. Selain itu, Gubernur meminta pemerintah daerah kabupaten kota bersama Balai Arkeologi (Balar) Provinsi Sumsel maupun Balai Pelestarian Cagar Budaya untuk segera melakukan kajian cagar budaya di daerah masing-masing.
“Karena Gubernur, Bupati dan Walikota adalah pemilik wilayah masing-masing yang dtempati cagar budaya, “ kata Gubernur saat berdialog antara Gubernur Sumsel dan para arkeolog yang melakukan kajian di Bukit Siguntang di kantor Bank Sumselbabel (BSB), Senin (26/2).
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga mendukung apa yang dikatakan Gubernur Sumsel tersebut.
“Ini kajian kita yang membiayai tapi orang-orangnya dari mereka,” katanya.
Setelah kajian cagar budaya terutama untuk deliniasi dan zonasi akan ditandatangani bersama dengan Dirjen Kebudayaan dan Gubernur Sumsel.
“Yang akan ditandatangani Dirjen Kebudayaan dan Gubernur Sumsel Siguntang dan Kampung Kapitan saat lokakarya kebudayaan yang dilaksanakan di 26 maret di Palembang,” katanya.
Menurut Iren kajian cagar budaya dibutuhkan untuk pengembangan ke depan untuk generasi selanjutnya.#osk