Junaidi Ungkap Tiga Kunci Terpilih Menjadi Kepala Daerah pada Pemilu 2024

113

PALEMBANG, BP – Diskusi akhir tahun terhadap persoalan siap tidaknya tokoh aktivis yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah sangat menarik untuk dibahas. Kegiatan tersebut diwadahi melalui Diskusi Akhir Tahun yang bertajuk ‘Siapkan Aktivis Jadi Kepala Daerah’ yang diselenggarakan oleh BeritaPagi Media di Kantor BeritaPagi, Palembang, Senin (26/12/2022).

Kegiatan ini juga diselenggarakan secara online yaitu melalui live streaming instagram di akun BeritaPagi yakni beritapagi_now dengan menghadirkan beberapa narasumber kondang seperti ADV Firdaus Hasbullah yang kini menjabat sebagai ketua PGK Sumsel, Charma Aprianto selaku ketua umum majelis pimpinan wilayah ikatan cendekiawan muslim se-Sumsel dan DR. Junaidi selaku Direktur Eksekutif Kuala Musi Politika. Diskusi ini dipandu langsung oleh General Manager BeritaPagi, Kemas Khoirul Mukhlis.

Baca Juga:  DPRD Sumsel Lantik Tiga Orang PAW Anggota DPRD Provinsi Sumsel

Diskusi diawali dengan narasumber pertama yakni DR. Junaidi yang aktif dalam menyampaikan tanggapannya mengenai kesiapan seorang aktivis menjadi kepala daerah.

Menurutnya, seorang aktivis yang sudah membulatkan tekad untuk terjum ke dunia politik tentu harus siap dengan berbagai kemungkinan. Terdapat beberapa hal mutlak yang harus dimiliki oleh calon kepala daerah, yakni Aktivis harus mempunyai jaringan dari tingkat desa sampai ke provinsi, lalu aktivis maupun calon kepala daerah lainnya harus memiliki backingan agar bisa menopang semua tujuannya.

Baca Juga:  DPRD Sumsel Gelar Reses Tahap II, Serap Aspirasi Masyarakat di Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial Kemasyarakatan

“Seorang aktivis harus mempunyai visi misinya untuk masyarakat sehingga menjadi calon yang mumpuni dan layak di mata masyarakat,” ujarnya dalam diskusi akhir tahun Berita Pagi di Palembang, Senin (26/12/22).

Sementara itu, Firdaus juga menyampaikan pendapatnya akan hal tersebut, yakni seorang aktivis juga harus mempunyai modal sosial yang cukup besar untuk dapat andil dalam paradigma masyarakat mengenai pesta politik.

“Meski begitu, sebagai seorang aktivis janganlah putus asa, paradigma akan hal itu lambat laun akan terkikis dan masyarakat akan bisa memilih mana yang berkualitas dan tidak, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama” Timpal Firdaus.

Baca Juga:  Hadiri Silaturahmi Bersama Dengan Anies Baswedan , Ini Tanggapan Caleg DPR RI Nasdem Renny Astuti 

Disisi lain, Charma yang kini menjabat sebagai ketua umum majelis pimpinan wilayag ICMI se-Sumsel pun mengatakan bahwa seorang aktivis tidak hanya bergantung pada besarnya modal sosial, tetapi aktivis harus mampu memunculkan kesiapannya kepada masyarakat dan pemodal. Mulai dari kekuatan prinsipnya, persiapan strategi-strategi politik dan konsistensinya dalam mencapai tujuan.

“Kekuatan modal memang ada, tapi itu bukan menjadi persyaratan mutlak, itu akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang aktivis menjadi kepala daerah,” katanya. #adl/riz

Komentar Anda
Loading...