Fadel Muhammad: Mengerikan, Radikalisme Meningkat di Beberapa Tempat

7
Fadel Muhammad

Jakarta, BP–Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengimbau para penceramah agama agar menyampaikan materi ceramah menyejukkan dan membuat tenang umat di bulan Ramadhan. Materi ceramah yang diberikan agar tidak mendorong umat menjadi berlebihan dan mengarah pada radikalisme.

“Sebagai Wakil Ketua MPR saya mengimbau para penceramah agama terutama pada ceramah di bulan suci Ramadhan untuk menyampaikan materi menyejukkan dan bisa menenangkan umat,” ujar Fadel usai memberikan secara simbolik paket Yimelu kepada warga Gorontalo di Jabodetabek dan Banten di Masjid Darussalam, Patra Kuningan, Jakarta, Jumat (9/4).

Baca Juga:  Dishub Kehilangan PAD Rp1,4 Miliar

Fadel mengatakan agar kasus penceramah agama di BUMN Pelni menjadi pelajaran. Kasus tersebut bahkan menjadi perhatian MPR. Pimpinan MPR sempat menyinggung kasus kajian agama di Pelni dalam rapat pimpinan.

Seperti diketahui ada petinggi BUMN Pelni dicopot dan dimutasi terkait rencana ceramah kajian Ramadhan yang diisi beberapa tokoh agama. Pelni akhirnya meniadakan kegiatan ceramah agama yang diadakan secara online itu di bulan Ramadhan.

Baca Juga:  Pemprov-KOI Pertanyakan Kesiapan Palembang Jelang AG

Dia juga menyebutkan adanya laporan dari pihak kepolisian kepada MPR dari survei dilakukan ada kecenderungan peningkatan radikalisme. “Ada peningkatan radikalisme di beberapa tempat. Tentu ini cukup mengerikan,” ujar Wakil Ketua MPR dari Kelompok DPD ini.

“Karena itu kita perlu mengambil langkah pengamanan (pencegahan radikalisme itu), di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa,” tuturnya.

Baca Juga:  Wakil Ketua MPR: Program Merdeka Belajar Harus Kita Gaungkan

Untuk itu Fadel mengimbau para penceramah dan tokoh agama bisa mengambil peran aktif dengan membuat suasana sejuk dan menenangkan masyarakat.

“Sehingga tidak ada kesan ada sesuatu yang akhirnya bisa merusak agama kita, merusak Islam, dan kembali menimbulkan korban,” katanya.

Menurut Fadel, saat ini ada kekhawatiran di masyarakat. “Mereka bukan khawatir terhadap penyebaran Covid-19 melainkan justru khawatir terhadap orang-orang yang radikal,” paparnya.#duk

Komentar Anda
Loading...