“Yang Mana Yang Tidak Maksimal, Kita Sudah Berupaya Untuk Yang Terbaik”
Palembang, BP
Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Ogan Ilir (OI) , Ilyas Panji Alam didampingi Endang PU Ishak membantah kalau selama ini dalam membangun OI dirinya tidak maksimal.
“ Yang mana yang tidak maksimal, kita sudah berupaya untuk melakukan yang terbaik , masalah nakes tidak terganggu, Ogan Ilir terbaik dengan kesembuhan virus corona, jadi mereka profesional, sungguh-sungguh, coba kalau enggak kita berhentikan akan jadi apa nanti pasien-pasien corona,” katanya usai mengikuti Debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Ilir ini bertempat di Ballroom Hotel Harper di Jalan R Soekamto, Palembang, Kamis (12/11).
Dia menilai debat ini untuk memenuhi tahapan pilkada dan dalam debat ini dapat di lihat visi dan misi masing-masing calon.
“ Tadi kami menyampaikan tiga program unggulan, pertanian, sekolah prima dan pendidikan prima, kalau ingin mendapatkan tiga keuntungan itu pilih nomor dua nanti , 9 Desember untuk warga Ogan Ilir,” katanya.
Dan visi misi yang disampaikan menurutnya belum banyak karena waktu dekat sangat singkat.
Terkait diskualifikasi yang lakukan KPU OI beberapa waktu lalu, Ilyas mengaku sangat dirugikan karena waktu tertunda, namun dia menilai punya kewenangan masing-masing Bawaslu dan KPU dan pihaknya menghormati itu.
“ Mungkin pandangan mereka seperti itu, kita ada upaya hukum di Mahkamah Agung sekarang sudah di putuskan walaupun di tetapkan di terakhir-terakhir tanggal 6 November itu ,” katanya.
Untuk debat kedua nanti pihaknya tidak memiliki persiapan khusus .
“ Biasa saja ini yang saya lakukan sehari-hari selama menjabat, ini hanya permainan kata-kata , masyarakat yang menilai , masyarakat yang merasakan langsung bagaimana saya selama ini sebagai Bupati Ogan Ilir, saya memberikan ruang waktu untuk masyarakat ketemu saya setiap hari jumat acara Ngopi Oy yang sementara di tunda karena ada pandemi virus corona,” katanya.
Mengenai pengaduan dia ke Polda Sumsel melalui kuasa hukumnya Erik Estrada, melaporkan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya ke SPKT Polda Sumsel atas dugaan pencemaran nama baik, Jumat (30/10) lalu,dia mengaku itu sudah menjadi urusan polisi.
“Sudah kita laporkan, silahkan pak polisi menindaklanutinya, ini negara hukum,” katanya.#osk