Di Tengah Kebutuhan Belajar Daring, Masyarakat OI Harapkan Internet Masuk Desa
#Jadi Program Kerja Panca Wijaya Akbar MY – Ardani
Inderalaya, BP–Salah satu program kerja Paslon 1 Panca Wijaya Akbar MY yaitu internet masuk desa. Program kerja tersebut sangat diinginkan masyarakat, pasalnya di tengah pandemi corona belajar sistem daring menggunakan internet sangat dibutuhkan.
Warga Desa Talang Tengah Darat, Kecamatan Lubuk Keliat, Susilawati (24) dan Salma (30) yang memiliki 3 orang anak sangat menantikan program internet masuk desa. “Saya ini punya 3 orang anak, sudah 2 orang yang bersekolah yaitu SD dan SMP. Setiap minggu harus beli paket internet 50 ribu, jadi sebulan Rp200 ribu. Kalau tidak beli paket susah mau belajar, soalnya saat pandemi corona ini sistem belajar secara online. Kalau ada program internet gratis di desa saat Pak Panca jadi bupati nanti jadi bupati kami sangat senang karena membantu mengurangi biaya membeli paket internet,” jelasnya.
Warga Desa Kecamatan Inderalaya Utara, Sukamulia Ernawati (40) dan Sartika (28) juga menyambut gembira soal program kerja internet gratis yang bakal dilakukan Paslon No 1 Panca MY-Ardani. “Aduh saat ini 3 orang anak saya sekolah semua, bahkan ada yang lagi duduk di bangku SMA. Untuk paket internet saja saya beli paket sampai Rp400 ribu, susah sistem online ini harus beli paket harus punya HP android. Kalau memang ada program internet gratis yang bakal dilakukan Panca MY-Ardani saat menjadi bupati dan wabup OI, pastilah kami menyambut gembira,” kata Ernawati.
Ketua Tim Pemenangan Paslon No 1 Panca MY-Ardani yaitu Ahmad Wazir Noviadi MY mengatakan internet masuk desa sangat penting untuk masyarakat, baik di desa maupun di kota. Sehingga berbagai macam informasi bisa didapatkan oleh seluruh masyarakat. Internet bisa digunakan untuk pendidikan, untuk mengakses berbagai informasi bahkan untuk berjualan, “Jadi insya Allah program internet masuk desa nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat. Kita akan bahas juga nantinya dengan DPRD OI bagaimana mekanisme nantinya. Selain itu tentunya akan melibatkan berbagai provider, karena setiap desa kan berbeda-beda signalnya,” katanya. #hen