
Soal Corat-Coret Kelulusan, Disdik Bakal Panggil Kepsek

Palembang, BP
Kendati pun sudah dilakukan himbauan dan peringatan baik dari sekolah maupun Dinas Pendidikan untuk tidak melakukan pesta kelulusan dengan konvoi dan corat-coret baju, namun puluhan siswa salah satu SMK di Palembang banyak ditemui melakukan aksi tersebut.
Berdasarkan pantauan, Rabu (2/5) bahwa puluhan siswa tersebut mengaku bahwa aksi corat-coret di pelataran SPBU Demang Lebar Daun Palembang hanya untuk merayakan bersama rekan-rekannya dan tidak melakukan hal anarkis.
“Katanya habis magrib ini pengumuman, makanya ini kumpul sama teman-teman,”ujar salah satu siswa SMK di Kota Palembang yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, usai kumpul semua rekannya mereka akan melakukan konvoi di jalanan mengajak siswa lain. Bagi yang mau ikut akan diajak dan tidak memaksa.
Menanggapi hal tersebut, Dihak Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), Erlina bakal memanggil kepala sekolah (Kepsek) yang tidak bisa koordinir siswa agar tidak melalukan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan untuk dilakukan pembinaan.
Menurutnya, pihak Disdik Sumsel telah menyebarkan edaran yang dikirim ke semua sekolah di Sumsel terkait pelarangan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan dalam perayaan kelulusan tahun 2018. Dalam edaran tersebut, ungkapnya, pihak sekolah dihimbau memberikan kegiatan sosial kepada siswa agar tidak melakukan aksi coret dan kompoi di jalan.
“Kita akan panggil kasek yang siswanya melakukan aksi coret seragam dan konvoi kendaraan. Namun kita harus telusuri dulu siswa yang melakukan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan di jalan tetsebut berasal dari sekolah mana saja. Setelah terbukti, maka kaseknya akan kita panggil,” tegasnya.
Terkait waktu pengumuman kelulusan senidri, Erlina menjelaskan, hasil UN tahun 2018 baik siswa SMA maulun SMK akan diberikan pada tanggal 3 Mei 2018. Waktu pengumuman tersebut merupakan revisi dari pemerintah yang sebelummya terjadwal akan diumumkan pada tanggal 2 Mei 2018.
“Kita sangat menyayangkan siswa SMA dan SMK di Sumsel masih melakukan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan untuk merayakan kelulusan. Padahal banyak kegiatan lain yang lebih bermanfaat,” ucapnya.
Erlina menambahkan, aksi coret seragam dan konvoi kendaraan yang berpotensi menyebabkan kemacetan tersebut tidak harusnya terjadi lagi. Dia menjelaskan, saat ini hasil UN bukanlah penentu kelulusan lagi sehingga perilaku coret dan kompoi kendaraan tersebut tidak perlu dilakukan.
“Peranan dari semua pihak tentu diperlukan, baik dari Disdik Sumsel, kesek dan orang tua siswa serta masyarakat,” pungkasnya. #sug