Generasi Muda Dunia Melayu Alami Krisis Identitas

17

Palembang, BP

BP/IST
The 2nd Annual International Symposium On Islam And Humanities (Islam And Malay Local Wisdom) and Forum And Association Of Dean And Lecturer Of Literature And Humanities Faculty Of Islamic Higher Education In Indonesia di gelar Hotel Swarnadwipa, Palembang dari tanggal 8 hingga 11 September 2017.

The 2nd Annual International Symposium On Islam And Humanities (Islam And Malay Local Wisdom) and Forum And Association Of Dean And Lecturer Of Literature And Humanities Faculty Of Islamic Higher Education In Indonesia di gelar Hotel Swarnadwipa, Palembang dari tanggal 8 hingga 11 September 2017.
Menurut Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang Dr Ismail Sukardi Mag kalau, kaitan nilai-nilai melayu dengan revolusi mental dan karakter bahwa generasi muda di dunia melayu sekarang ini sedang mengalam krisis identitas.
“Krisis wawasan tentang identitas melayu, misalnya orang Palembang itu tidak banyak tahu tentang ada tokoh namanya Parameswara, tokoh raja Palembang yang kemudian setelah dia hijrah ke Malaka dia mendirikan Kesultanan Malaka,” katanya ditemui di sela-sela acara, Sabtu (9/9).
Sosok Parameswara menurutnya, sosok yang hebat sejak zaman majapahit dikenal Powerful dan perannya luar biasa dimana bukan hanya menjadi raja di Palembang tapi raja di tempat lain di Singapura dan Malaka .
“Nah nilai-nilai ini yang harus kita sampaikan ke generasi muda menjadi kebanggaan dan menjadi identitas,” katanya .
Termasuk sosok ulama Palembang Syech Abdus Somad Palembani yang terkenal di mancanegara yang karyanya belum banyak di gali.
Mengenai The 2nd Annual International Symposium On Islam And Humanities (Islam And Malay Local Wisdom) kalau di UIN Raden Fatah tema-tema mengenai melayu sudah menjadi agenda tahunan .
“Kita punya agenda tahunan seminar internasional atau simposium internasional yang temanya tentang melayu tapi di integrasikan dengan agenda forum dekan fakultas adab se Indonesia, “ katanya.

Baca Juga:  MABMI Sumsel Konsen Terhadap Pelestarian Budaya Melayu
BP/IST
The 2nd Annual International Symposium On Islam And Humanities (Islam And Malay Local Wisdom) and Forum And Association Of Dean And Lecturer Of Literature And Humanities Faculty Of Islamic Higher Education In Indonesia di gelar Hotel Swarnadwipa, Palembang dari tanggal 8 hingga 11 September 2017.

Tujuan simposium ini, untuk menghimpun padangan berbagai kalangan intelektual baik dalam dan luar negeri tentang bagaimana relasi antara Islam dan kemanusiaan dan bagaimana antara Islam dengan pradaban melayu, sehingga bisa menemukan tradisi lokal dan keariban lokal di dunia melayu dengan nilai-nilai modern.
“Tadi dibahas tentang relevansi antara nilai-nilai melayu , keariban melayu itu dengan revolusi mental atau pendidikan karakter, ada enggak khasanah budaya melayu itu memiliki nilai-nilai yang bisa di angkat di dunia modern untuk pendidikan karakter. Itu yang dibahas,” katanya.

Dalam simposium ini, ada sesi nara sumber utama dan ada sesi parallel (presentasi atau kolpaper dari nara sumber dari perguruan tinggi se Indonesia , untuk nara sumber utama dari luar negeri Brunai, Malaysia, Arab Saudi , Palestin dan dari dalam negeri UIN Raden Fatah, UIN Jakarta).
Kedua pertemuan asosiasi dosen Adab Se Indonesia yang dihadiri dekan-dekan Fakultas Adab dari 24 perguruan negeri dan swasta .
“Tujuannya ingin meningkatkan kerjasama , sinergi dan sharing tentang aspek-aspek berkaitan Tri Dharma perguruan tinggi yang ada di Fakultas Adab dan Humaniora seluruh Indonesia, baik masalah kurikulum dan kompetensi alumni, adabnya , prospek alumni di lapangan kerja , kerjasama-kerjasama dalam publikasi ilmiah, kerjasama dalam riset, kerjasama dalam seminar dan lain-lain,” katanya.
Untuk nara sumber Forum And Association Of Dean And Lecturer Of Literature And Humanities Faculty Of Islamic Higher Education In Indonesia ada 47 nara sumber.

Baca Juga:  Sunda Ariana Langsung Beri Bonus Beasiswa Pada Peraih Emas Pertama Sumsel di PON Papua
BP/IST
The 2nd Annual International Symposium On Islam And Humanities (Islam And Malay Local Wisdom) and Forum And Association Of Dean And Lecturer Of Literature And Humanities Faculty Of Islamic Higher Education In Indonesia di gelar Hotel Swarnadwipa, Palembang dari tanggal 8 hingga 11 September 2017.

“Disini kita bisa menghimpun lebih dari 50 makalah, atau artikel ilmiah, artikel ini penting bukan hanya publikasi tapi bagi kami artikel ini bisa digunakan sebagai stok naskah untuk jurnal yang ada UIN Raden Fatah seperti Jurnal Melayu Study Islam, kami membutuhkan banyak naskah dari luar UIN karena salah satu penilaian penting di jurnal untuk akreditasi harus lebih banyak naskah dari luar lembaga kita ketimbang dari dosen-dosen kita ,” katanya.
Sedangkan ketua panitia Dr Nor Huda Mag MA mengatakan, kalau pembukaan acara, Jumat (8/8) oleh Asisten Pemprov Sumsel Ahmad Najib.
“Peserta yang diundang dari perguruan tinggi keagamaan Islam yang hadir itu 25 UIN, IAIN dan Stain seluruh Indonesia, untuk dalam symposium untuk nara sumber terdiri dari dua orang dari Brunai dan Malaysia , satu orang dari UIN Jakarta, satu orang dar UIN Raden Fatah dan dua orang dari Saudi Arabia dan satu orang dari Palestina ,” katanya.

Baca Juga:  Giovanni Karilla Ayu: Bukan Sekedar Generasi Viral

Dalam simposium ini, yang menjadi keynote speaker Gubernur Sumsel di wakili Asisten Pemprov Sumsel Ahmad Najib dan dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Dr Phil Kamaruddin Amin MA.
Diakhir kegiatan, Minggu (10/9) para peserta akan mengikuti wisata budaya dan wisata air Sungai Musi.#osk

 

 

Komentar Anda
Loading...