Dana BOS Cair Pertengahan Oktober 2015

10

Palembang, BP
    IMG-20150928-02730Dana bantuan operasional sekolah (BOS) akan dicairkan pada pertengahan Oktober 2015.
    Kabid Pendidikan Madrasah Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel Drs H Paidol Barokat, MPdi mengatakan setelah mendapat petunjuk teknis yang terbaru maka pada pertengahan Oktober nanti paling lambat dana BOS itu dicairkan.
    “Kita usahakan satu tahun selesai, tiga bulan, tiga bulan lagi,” katanya usai berdialog dengan Komisi V DPRD Sumsel, Forum Silaturahmi Kepala-Kepala Madrasah dan Guru Swasta se-Kota Palembang, dan Kemenag Sumsel di Ruang Banggar DPRD Provinsi Sumsel, Senin (28/9).
    Sedangkan kendala yang dihadapi selama ini adalah terjadinya perubahan pada akun sehingga pihaknya membuat surat ke Kementerian Agama.
    “Karena itu, kami akan berusaha sama-sama dan berdoa pada pertengahan Oktober nanti cair dana BOS, karenanya dimohon bersabar,” katanya.
    Untuk dana BOS itu baru tiga bulan dibayarkan, mereka mengambil kebijakan itu setelah melihat kondisi di lapangan, karena itu dicairkan pada Januari-Maret 2015.
    Persoalan dana BOS ini dihadapi secara nasional dan memang dalam pencairannya banyak hal-hal yang harus dipenuhi.
    Sedangkan salah seorang perwakilan massa yang menamakan Forum Silaturahmi Kepala-Kepala Madrasah dan guru swasta se-Kota Palembang, Kadir, menyatakan tidak ada niat aksi mereka minggu lalu untuk menyudutkan Kemenag.
    “Demi Allah tidak ada yang mau menyudutkan. Secara emosional siapa yang bisa membantu. Maksud kami bukannya jahat. Mengajak wakil-wakil kami menyelesaikan ini. Membuat kesimpulan mencari siapa yang bisa membantu kita. Kalau penyakit kami ini kronis. Kami ini lah melolong. Kami lagi sakit sudah 6 bulan dak gajian. Dana BOS dak keluar,” kata Kadir.
    Kadir menceritakan bagaimana menghadapi persoalan ini setiap hari datang ke sekolah, bertemu guru yang belum dibayar gaji.
    “Nak marah dengan kepala sekolah. Sehingga ini mencari siapa yang bisa menolong. Kondisi terlalu lama. Meledaknya itu. Seperti kata Pak Kanwil, kami juga malu. Sudah 30 tahun. Banyak alumni yang sudah saya ajar hampir 5 ribuan. Bahkan sudah ada yang guru besar. Ado yang jingok di teve. Wah Pak Kadir demo gaji dak pulo besak. Kami berterima kasih banyak yang sudah bapak usahakan,” kata Kadir, salah seorang Kepsek Madrasah di Palembang.
    Sebelumnya dalam pertemuan tersebut Kepala Kantor Kemenag Kota Palembang HM Al Fajri Zabidi, MM, MPdI mengutarakan sebetulnya permasalahan ini sudah diupayakan solusinya.
    “Apa yang akan kita cairkan, harus kita laporkan dulu. Apalagi perubahan ini bukan wewenang kita. Tapi pusat,” kata Kepala Kantor Kemenag Kota Palembang HM Al Fajri Zabidi, MM, MPdI.
    Ketua Komisi V DPRD Sumsel H Fahlevi Maizano, SH, MH bersama anggotanya Sri Hernalini Nita Utama, Ike Mayasari, Holda, Nurwati Wahab, Rizal Kenedi, Hasbi Hasadiki, Susilawati, Mardiansyah, Erawan Abizar, Aslam Mahrom, Ardhani Awam berupaya memediasi.
    Ketua Komisi V DPRD Sumsel Fahlevi Maizano berharap ke depan kalau bisa syarat-syarat untuk pembayaran bisa diselesaikan.
    “Kita masalah ini segera diselesaikan dan BOS segera dibayarkan, karena kasihan guru-guru ini sudah lama belum gajian,” katanya.
    Pekan lalu  para guru yang tergabung dalam forum silaturahmi para kepala madrasah dan guru swasta se-Kota Palembang mengeluhkan terlambatnya pencairan dana bantuan operasional sekolah dan sempat menggelar demo di halaman kantor DPRD Sumsel. #osk

Komentar Anda
Loading...