Mayoritas Dosen Tidak Tahu Tata Cara Serdos
Palembang, BP
Lulus sertifikasi dosen (serdos), adalah impian semua dosen baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Tapi, banyak dosen yang tidak lulus serdos karena tidak mengetahui secara pasti mengenai tata cara serdos. Oleh sebab itu, Kementerian Ristek Teknologi dan Pendidikan Negeri (Kemenristekdikti), mewajibkan dosen negeri dan swasta untuk mengikuti sosialisasi serdos.
Tim sertifikasi dosen nasional Kemenristekdikti, Joko Kustono mengatakan, untuk serdos mulai 2015 ini sangat diwajibkan untuk mengikuti sosialisasi. Mengingat berdasarkan tim monitoring dan evaluasi Kemenristekdikti, ternyata banyak dosen yang tidak lulus ketika melakukan serdos, dikarenakan banyaknya dosen tidak mengerti dengan tata caranya.
“Oleh karena itu, kami secara khusus melakukan sosialisasi kepada para dosen yang ingin mengikuti serdos, agar mereka semua mengerti dengan tata cara serdos. Kali ini, kami mendatangi Kopertis Wilayah II ini untuk melakukan sosialisasi, dengan harapan para dosen akan mengerti tentang tata cara serdos,” katanya di sela-sela sosialisasi serdos di Aula Kopertis Wilayah II Palembang, Jumat (5/6).
Ia juga menjelaskan, untuk para dosen yang berkeinginan untuk mengikuti serdos sendiri sangat diwajibkan untuk mengikuti sosialisasi. Dari sosialisasi ini lah para dosen akan mendapatkan akun. Kalau para dosen tidak mengikuti sosialisasi maka dipastikan akun peserta serdos tersebut tidak bisa dibuka.
“Nah, hari ini (kemarin-red) kami melakukan sosialisasi untuk para dosen yang ada di Kopertis Wilayah II. Dengan harapan seluruh dosen yang ada itu mengikuti sosialisasi ini. Dengan demikian kami mengharapkan terdapat peningkatan kelulusan, ketika serdos nantinya,” ujarnya.
Ia juga mengakui mulai tahun ini ada sedikit perbedaan secara prinsip untuk tata cara serdos dari tahun sebelumnya seperti mulai diberlakukannya sertifikat, Pelatihan Pengembangan Keterampilan Teknik Instruksional (Pekerti) dan Applied Approach (AA), sebagai pengganti salah satu butir tes kemampuan akademik atau tes Bahasa Inggris.
“Jadi, kalau ada sertifikat Pekerti dan AA bisa diganti. Artinya, kalau para dosen tersebut memiliki sertifikat itu maka dosen boleh tidak mengikuti Tes Kemampuan Akademik atau Tes Bahasa Inggris,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Kelembagaan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah II Dedi Kusmayadi mengatakan, para dosen yang mengikuti sosialisasi serdos kali ini sebanyak 570 dosen PTS yang berasal di Kopertis Wilayah II, yakni Palembang, Pangkal Pinang, Bengkulu, serta Bandar Lampung.
“Dalam sosialisasi ini kami bagi dua sesi pagi dan siang. Dengan adanya sosialisasi ini kami berharap para dosen yang ingin melakukan serdos akan mengetahui secara pasti tentang tatacaranya, selain itu nantinya agar lebih banyak lagi dosen yang lulus serdos,” pungkasnya.
#adk